Ini Upaya Bea Cukai Dorong Implementasi NLE di Juanda dan Pontianak
Implementasi TPFT akan diwujudkan dalam bentuk pemeriksaan ekspor impor.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesuai Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, Bea Cukai secara kontinu menggelar beragam kegiatan mendukung percepatan implementasinya. Kegiatan ini pun dilakukan Bea Cukai bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.
Kamis (30/11/2023), Tim NLE Bandara Juanda menyelenggarakan sosialisasi standar operasional prosedur (SOP) bersama pemeriksaan karantina, pabean, dan keamanan penerbangan pada angkutan udara kargo internasional di Bandara Internasional Juanda kepada para stakeholder/pengguna jasa layanan. Kegiatan ini digelar guna memberikan pemahaman sekaligus menyampaikan progres percepatan implementasi NLE yang dibangun atas 4 pilar.
“Empat Pilar tersebut adalah, simplifikasi proses bisnis melalui single submission ekspor (SSm Ekspor), kolaborasi platform logistik, kemudahan pembayaran dengan skema single billing dan penataan tata ruang, dengan penerapan kebijakan yang membuat pergerakan barang lebih efisien,” jelas Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar.
Encep menjelaskan, usai implementasian autogate system di PT JAS dan APLog Oktober lalu, Bandara Juanda saat ini dalam proses penyiapan tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) yang progresnya telah mencapai 90 persen siap. Implementasi TPFT akan diwujudkan dalam bentuk pemeriksaan ekspor impor oleh Karantina, Bea Cukai, dan Keamanan Penerbangan pada Angkutan Udara Kargo Internasional secara bersamaan. Apabila TPFT dan simplifikasi pemeriksaan keamanan penerbangan telah dilaksanakan, transit barang (khusus marine and agricultural product) dari yang semula memerlukan tiga titik bongkar muat dapat dipangkas menjadi 1 titik saja.
“Dengan demikian proses bisnis yang tadinya memerlukan tujuh proses juga terpangkas menjadi enam proses saja,” jelasnya.
Sementara itu, di Semarang, Bea Cukai Tanjung Emas menerima kunjungan dari Bea Cukai Pontianak (5/12/2023). Kunjungan ini merupakan langkah Bea Cukai Pontianak untuk menggali wawasan dan pengalaman implementasi NLE yang telah diterapkan secara penuh di Pelabuhan Tanjung Emas. Studi banding ini dilakukan untuk menjelaskan upaya-upaya dalam mewujudkan NLE di Pelabuhan Tanjung Emas, sehingga dapat menjadi masukan bagi Bea Cukai Pontianak untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas logistik di Pelabuhan Dwikora Pontianak dapat meningkat.
Perlu diketahui, dari hasil monitoring dan evaluasi implementasi NLE di 14 pelabuhan, Tanjung Emas mendapat nilai A pada tingkat implementasi NLE. Pada kategori penilaian proses oleh Tim NLE Pusat, Tanjung Emas mendapatkan nilai 2 yang artinya unit kerja telah berkontribusi aktif, supportif, dan kolaboratif dengan baik dalam implementasi NLE.
“Mari bersama kita wujudkan NLE agar mampu merealisasikan instruksikan presiden, yakni mewujudkan ekosistem logistik yang mengedepankan safety, security, dan efficiency dari sisi waktu, alur/probis, maupun biaya,” kata Encep.