PMI Sukabumi Gulirkan Program Ketangguhan Bencana Berbasis Internet
PMI Sukabumi bangga ditunjuk sebagai pilot project program pertama ini.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi meluncurkan program ketangguhan bencana masyarakat berbasis teknologi Internet. Upaya tersebut dalam mendorong percepatan penanganan bencana dengan dukugan sarana internet di kawasan sulit sinyal.
Program ini mendapatkan dukungan dari Atma Connect melalui pendanaan dari Internet Society Foundation (ISF). Peluncuran program tersebut ditandai dengan penandatanganan kerjasama Nota Kesepahaman (MoU) antara PMI Kabupaten Sukabumi bersama perwakilan Atma Connect yang berlangsung di ruang pertemuan Hotel Selabintana, Sukabumi, Senin (11/12/2023).
''Kerawanan risiko bencana di Kabupaten Sukabumi berada pada peringkat ketiga secara nasional. Karena tak terlepas luasnya wilayah yang mencakup 47 kecamatan dengan berbagai potensi bencana,'' ujar Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Hondo Suwito. Sehingga dibutuhkan sarana teknologi dalam memudahkan koordinasi penanganan bencana di luas wilayah tersebut.
Hondo mengatakan, melalui program resiliensi internet ini pihaknya sebagai pelaksana di lapangan akan mendukung dalam upaya membangun ketangguhan dan mitigasi bencana. Terutama berbasis masyarakat melalui pendekatan teknologi internet.
PMI Sukabumi bangga ditunjuk sebagai pilot project program pertama ini. Ke depan program ini akan menyasar lokasi wilayah desa dengan potensi risiko bencananya tinggi dan belum tersentuh atau terkover sinyal komunikasi (blank spot) yang menjadi prioritas lokasi program.
Intinya lanjut Hondo, atas nama PMI Kabupaten Sukabumi mengucapkan terima kasih kepada Atma Connect dan Internet Society Foundation (ISF) atas dukungan kolaborasi programnya. Sebab, program ini akan membantu dalam penanganan bencana di lapangan.
Field Director Atma Connect di Indonesia Alfan Kasdar menerangkan, program ini diinisiasi oleh Atma Connect bekerja sama dengan PMI Sukabumi. Upaya ini sebagai langkah konkret dalam mendukung masyarakat di daerah rawan bencana khususnya di Kabupaten Sukabumi.
Seperti diketahui, warga Sukabumi dihadapkan pada risiko gempa bumi, tanah longsor yang memerlukan solusi inovatif untuk membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ancaman yang signifikan saat ini. Melalui program Internet Resilience ini pihaknya berkomitmen untuk mengimplementasikan model yang berbasis masyarakat, berkelanjutan, dan berfokus pada ketahanan internet dalam mengelola bencana.
''Kesadaran akan pentingnya infrastruktur komunikasi yang tangguh menjadi dasar dari program ini, serta keterlibatan pemerintah lokal, relawan masyarakat, dan entitas lokal lainnya,'' ungkap Alfan. Sejalan dengan tujuan utama dari program ini adalah membentuk dan meningkatkan infrastruktur internet yang tahan bencana di Kabupaten Sukabumi.
Dalam pelaksaannya di lapangan kata Alfan, akan melibatkan pemangku kepentingan lokal, merekrut serta melatih relawan berbasis masyarakat, dan memberikan dukungan infrastruktur internet yang tahan bencana. Selain itu melakukan simulasi praktis dan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan alat digital untuk ketahanan bencana.