Universitas BSI Berperan Aktif Cegah Stunting di Jakarta Utara

Universitas BSI bekerja sama dengan Posyandu atasi kasus stunting di Jakarta Utara.

Dok. Universitas BSI
Mahasiswa Prodi Administrasi Perkantoran Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar kegiatan berbasis proyek Pembelajaran MKWK (Mata Kuliah Wajib Kurikulum) yang berkolaborasi dengan Posyandu PKK Balita Cilincing, Tanjung Priuk.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Prodi Administrasi Perkantoran Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar kegiatan berbasis proyek Pembelajaran MKWK (Mata Kuliah Wajib Kurikulum) yang berkolaborasi dengan Posyandu PKK Balita Cilincing, Tanjung Priuk. Kerja sama ini menjadi bagian integral dari mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia dengan mengusung tema 'Mencegah dan Meminimalisir Stunting di Kalangan Ibu Hamil dan Anak-Anak Usia Dini', belum lama ini.

Baca Juga


Kelompok Saturnus, nama kelompok mereka, yang terdiri dari 5 orang mahasiswa, menjadi pelopor proyek ini. Acara dimulai dengan perkenalan anggota kelompok, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi informatif tentang stunting, pengetahuan mengenai makanan sehat dan bergizi, pengolahan makanan sehat, serta gaya hidup bersih dan sehat.

Ketua Posyandu Kemuning 3, Darsusilowati, menyambut baik inisiatif proyek ini, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar tugas akademis, melainkan inovasi yang bertujuan nyata untuk meminimalisir stunting di kalangan masyarakat. Ia menekankan perlunya peran aktif semua pihak dalam menyosialisasikan informasi tentang stunting agar benar-benar dapat dicegah, memberikan harapan untuk masa depan anak-anak Indonesia.

Menurut Kaprodi Administrasi Perkantoran Universitas BSI, Idah Yuniasih menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pencegahan stunting, tetapi juga ingin mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pencegahan stunting.

“Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat membuka ruang bagi kolaborasi berkelanjutan antara mahasiswa, kelurahan, dan masyarakat dalam mengatasi masalah stunting di Jakarta Utara,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler