Setelah Delapan Tahun, Akhirnya Jamaah Iran Bisa Umroh dan Haji

Iran dan Arab Saudi menjalin kembali hubungan diplomatik pada bulan Maret 2023.

AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji
Rep: Imas Damayanti Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jamaah asal Iran kini telah mendarat di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umroh. Hal ini berlangsung usai delapan tahun tiada jamaah asal Iran di Saudi. 

Baca Juga


Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (14/12/2023), jamaah haji Iran akan mulai tiba di Arab Saudi pada Selasa, 19 Desember 2024, untuk menunaikan umroh setelah jeda selama delapan tahun. Hal ini diumumkan oleh Abbas Hosseini, kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran. Berbicara pada konferensi pers di Teheran pada hari Selasa, Hosseini mengatakan bahwa akan ada 550 jamaah pada gelombang pertama. 

“Para peziarah akan menuju ke Rumah Tuhan di Makkah pada 19 Desember. Para peziarah akan tinggal 10 hari di Arab Saudi, lima hari di Makkah dan lima hari di Madinah,” bunyi pernyataan Kantor Berita Republik Islam Iran (IRNA). 

Hosseini mengatakan bahwa keputusan telah diambil sehubungan dengan dimulainya kembali penerbangan umroh Iran setelah melakukan konsultasi dan koordinasi yang diperlukan dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi serta penandatanganan nota kesepahaman dan kontrak terkait hal ini. 

Ia mengatakan jamaah kloter pertama akan berangkat ke Arab Saudi dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran dan nantinya penerbangan umroh juga akan dioperasikan dari bandara di kota lain seperti Mashhad, Tabriz, Isfahan, Yazd, Kerman, Ahvaz, Shiraz, Sari dan Zahedan. 

Hosseini mengatakan total 70 ribu jamaah Iran dalam 550 angkatan akan menunaikan umroh selama periode ini. Pemberangkatan jamaah umrah akan berlanjut hingga 29 Februari 2024, menjelang bulan suci Ramadhan. 

Hosseini mengatakan, bagi yang melakukan registrasi awal ibadah haji pada tahun 2008, bisa menyelesaikan proses registrasi untuk mengikuti ibadah haji. Memperhatikan bahwa 5,7 juta warga Iran mengantri menunggu giliran untuk menunaikan ibadah umrah, ia menambahkan bahwa organisasi tersebut siap mengirim antara 800 ribu hingga satu juta jamaah ke Arab Saudi untuk umrah setiap tahun jika kondisinya tepat dan badan terkait lainnya. 

Iran dan Arab Saudi menjalin kembali hubungan diplomatik pada bulan Maret 2023 melalui perjanjian yang dimediasi Cina, menandai perkembangan signifikan setelah memutuskan hubungan pada tahun 2016. Iran berhenti mengirim jamaah umroh pada tahun 2015, satu tahun sebelum memutuskan hubungan diplomatik.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler