Di Balik Islamnya Jin di Hadapan Rasulullah SAW yang Diabadikan Alquran
Kalangan jin menyatakan keimanan mereka kepada Rasulullah SAW
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jin yang diciptakan Allah SWT dari api pun bisa menerima kebenaran Alquran dan Islam. Sementara, manusia yang diciptakan Allah SWT dari tanah dan diberi kelebihan berupa akal, ternyata belum sepenuhnya menerima Islam. Seharusnya, mereka berkaca.
Dalam Syaamil Al-Qur'an disebutkan, keislaman para jin ini dan diabadikannya kisah mereka itu dalam Alquran.
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا ۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ وَمَنْ لَا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الْأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءُ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata." (QS Al-Ahqaf 29-32)
Allah SWT berfirman:
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Alquran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alqran yang menakjubkan. (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami.”
Turunnya ayat-ayat ini dalah sebagai bentuk penghinaan dan celaan terhadap kaum Quraisy dan bangsa Arab yang terlalu lambat dalam mengimani risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam Asbab an-Nuzul disebutkan, sebab-sebab diturunkannya surah al-Ahqaaf ayat 29-32. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dari Ibnu Mas'ud.
Ketika Rasulullah SAW sedang membaca ayat-ayat Alquran, ada beberapa jin (sejumlah riwayat menyebutkan jumlahnya sembilan dan sebagian lain menyebutkan tujuh), yang turut mendengarkan bacaan Alquran dari Rasulullah SAW. Kemudian, salah satu dari jin itu mengingatkan teman-temannya, ''Diamlah, perhatikan bacaannya.'' Sesudah itu mereka kembali kepada kaumnya untuk mengingatkan mereka pada jalan yang benar.
Sementara itu, mengenai surah al-Jin ayat 1-2, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya sekumpulan jin mendengarkan Rasulullah SAW membaca Alquran ketika sedang mendirikan sholat Subuh bersama para sahabatnya. Kemudian, seusai sholat, Rasulullah SAW menceritakan hal itu kepada para sahabatnya mengenai turunnya ayat 1-2 surat al-Jin tersebut.
Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya
Ibnu Mas'ud menyatakan, dirinya ikut menyaksikan malam turunnya ayat Jin ini. Rasulullah SAW bersabda; ''Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu kami pergi bersamanya, dan aku bacakan Alquran kepada mereka.''
Dalam riwayat sahih dijelaskan...
Dalam riwayat sahih dijelaskan bahwa golongan jin telah mendengarkan Nabi Muhammad SAW pada saat sedang shalat dengan para sahabatnya dan membaca Alquran dengan lantunan suara yang mendorong para jin bergerak menuju ke haribaan-Nya.
Setelah mereka mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan memahami hakikat Kalamullah (Alquran), mereka segera bertolak dan bergerak menuju kaumnya untuk memberi kabar gembira dan mengajarkan apa-apa yang telah mereka pahami dan dengarkan dari Rasulullah SAW.
Dalam kitab Ad-Durur al-Manshur disebutkan bahwa jumlah jin yang datang kepada Rasulullah SAW itu sebanyak tujuh jin. Sementara itu, menurut Ibnu Mas'ud sebagaimana dikutip Syekh Abdul Mun'im Ibrahim, jumlah mereka sebanyak sembilan jin dan salah satu dari jin itu bernama Zauba'ah.
Dalam kitab Fath al-Bari bi syarh Shahih al-Bukhari bab Dzikru al-Jin, disebutkan pemimpin para jin itu bernama Wirdan. Para jin itu berasal dari Nasibain, yaitu sebuah daerah yang terletak di perbatasan antara Negara Irak dan Syria, yaitu di dekat Mosul.
Menurut Abdullah ibnu Umar, ayat Alquran yang dibacakan Rasulullah SAW ketika itu adalah surah ar-Rahman [55]. Rasulullah SAW bersabda; ''Tidak ada bagiku selain golongan jin yang lebih baik dalam merespons surah ar-Rahman [55] daripada kalian.''
Para sahabat bertanya; ''Bagaimana bisa, ya Rasul?'' Rasul menjawab; ''Ketika aku membaca ayat, maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan,'' para jin berkata; ''Wahai Tuhan kami, tidak ada sedikit pun dari nikmat-Mu yang kami dustakan.''
Dalam hadits ini, Rasulullah SAW mengajarkan pada para sahabatnya, bagaimana mereka (golongan jin) menafakuri dan mentadaburi (menelaah dan mencerna) ayat-ayat Allah SWT.
Baca juga: Remehkan Rencana Satgas Maritim Bentukan Amerika Serikat, Houthi Yaman: Tak Ada Nilainya
Ketika ayat Alquran menanyakan sesuatu, para Jin itu dengan cepat merespons pertanyaan Allah, sementara para sahabat masih terdiam dan terpaku mendengarkan ayat-ayat tersebut. Para jin lebih respek terhadap ayat yang banyak menggunakan kalimat istifham (pertanyaan) daripada manusia.
Kendati demikian, diamnya para sahabat ini dalam merespons ayat Alquran ini masih lebih baik dibandingkan dengan orang-orang kafir Quraisy yang enggan mengimani dan meyakini kebenaran Alquran dan ajaran Islam.