Ini Adaptasi Film yang Disukai Penulis Asli Bukunya
Beberapa penulis mengapresiasi pengembangan yang dilakukan film.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adaptasi film sering kali kesulitan untuk menyesuaikan dengan buku atau novel yang menjadi latar belakang inspirasi. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, para penulis buku malah lebih menyukai penyegaran yang dilakukan di adaptasi film.
Cressida Cowell mengapresiasi penambahan karakter wanita dalam film How to Train Your Dragon yang selama ini ia kurang disorot dalam bukunya. Atau Chuck Palahniuk merasa bahwa plot sederhana dari film Fight Club menciptakan hubungan yang tidak pernah terpikirkan olehnya dalam buku yang ia tulis.
Jadi meski adaptasi film atau TV jarang bisa menyamai idealisme buku yang menjadi dasarnya, namun ada kalanya bahkan penulis asli lebih menyukai film-nya.
Beberapa adaptasi dari buku ke layar seperti How to Train Your Dragon, Game of Thrones, The Hunger Games, dan The Devil Wears Prada mampu memberikan kesan yang baik kepada penonton dan penulis aslinya.
Berikut lima film lain yang mendapat pujian dari penulis bukunya, seperti dikutip dari Screen Rant, Rabu (13/12/2023).
1. Meg Cabot, The Princess Diaries
The Princess Diaries adalah adaptasi buku yang menghasilkan perubahan signifikan berkat aktor ikonik. Dalam buku karya Meg Cabot ini, karakter nenek Mia tidak begitu menonjol, dan hubungan sang putri dengan ayahnya menjadi pusat perhatian. Namun, karena produser film berharap agar Julie Andrews terlibat dalam proyek tersebut, mereka ingin membunuh ayah Mia agar Ratu Clarisse Renaldi bisa menjadi pusat perhatian. Meg Cabot pun menyukai ide itu.
Buku ini diadaptasi jadi film pada 2001.
2. Lauren Weisberger, Devil Wears Prada
Diadaptasi tahun 2006. Berdasarkan novel Lauren Weisberger, The Devil Wears Prada dibintangi oleh Anne Hathaway sebagai Andrea Sachs, seorang jurnalis yang bercita-cita tinggi. Setelah mendapatkan pekerjaan di tempat perancang busana papan atas New York Miranda Priestly, ia semakin tertarik ke dunia mode yang kejam. Dalam novel karya Lauren Weisberger, Miranda Priestly hanyalah seorang wanita jahat, tanpa kualitas atau lapisan kepribadian yang membuatnya tampak seperti orang sungguhan. Tapi dalam film, dia jauh lebih dinamis.
(Lanjut ke halaman sebelah....)
3. Suzanne Collins, Hunger Games
Buku Mockingjay diadaptasi menjadi film pada 2014. The Hunger Games adalah franchise multi-film yang dibintangi Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen. Film-film tersebut berdasarkan pada seri buku distopia dewasa muda karya penulis Suzanne Collins.
Film pertama dirilis pada 2012, disusul oleh Catching Fire pada tahun 2013, Mockingjay Part 1 pada tahun 2014, dan Mockingjay Part 2 pada tahun 2015. Pada tahun 2023, film kelima dari seri tersebut dirilis, The Ballad of Songbirds and Snakes.
4. George RR Martin, Game of Thrones
Buku diadaptasi ke serial TV pada 2011. Game of Thrones adalah franchise multimedia yang dibuat oleh George R.R. Martin. A Song of Ice and Fire karya Martin menjadi dasar serial HBO pemenang penghargaan Game of Thrones, yang berlangsung selama delapan musim. Setelah musim terakhir Game of Thrones yang sangat memecah belah, serial ini diikuti oleh seri prekuel House of the Dragon, yang juga mendapat pujian kritis.
Karakter yang disuka penulis dari serial TV Game of Thrones adalah Shae, karena tidak terlalu dangkal seperti di dalam buku. Sebaliknya, dia adalah karakter yang kompleks dengan perasaan dan motivasi yang lebih jelas.
5. Arthur C Clark, 2001: A Space Odyssey
Film 2001: A Space Odyssey adalah salah satu film Stanley Kubrick yang paling terkenal. Merupakan epik fiksi ilmiah, film ini menceritakan kisah perjalanan Discovery One, sebuah pesawat ruang angkasa yang dioperasikan oleh sekelompok ilmuwan, astronot, dan komputer mahluk hidup, dalam misi ke Jupiter untuk menyelidiki monolit misterius.
Film didasarkan pada novel klasik karya Arthur C Clark dan memuat beberapa perbedaan dari materi sumbernya. Salah satu yang lebih jelas adalah perjalanan ke Jupiter dalam film tersebut, sedangkan kapal melakukan perjalanan ke Saturnus dalam novel aslinya. Meskipun Clark belum pernah mengatakan bahwa dia lebih menyukai perubahan ini, namun tersirat dalam keputusannya untuk mengingat kembali tujuan asli dalam novel sekuelnya, 2010: Odyssey Two bahwa latarnya selama ini adalah Jupiter, lebih mirip dengan film daripada novel aslinya.
Buku ini diadaptasi menjadi film pada 1968.