Bupati Cianjur Minta Warga Waspada Gempa, Banjir, dan Longsor

Selama satu pekan terakhir beberapa kali terjadi kejadian gempa bumi.

Tangkapan layar instagram Herman Suherman
Bupati Cianjur Herman Suherman.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Bupati Cianjur Herman Suherman meminta masyarakat waspada akan potensi bencana saat musim hujan, khususnya banjir dan longsor. Selain itu, belakangan ini juga terjadi gempa bumi.

Baca Juga


“Berdasarkan informasi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), curah hujan akan tinggi hingga awal tahun depan. Berpotensi terjadi bencana alam. Ditambah sejak sepekan terakhir gempa yang terpusat di Cianjur dan Sukabumi terasa cukup kencang di kedua wilayah,” kata Bupati di Cianjur, Jumat (15/12/2023).

Karenanya, masyarakat diharapkan dapat waspada mengantisipasi kejadian bencana, terlebih ketika turun hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama. Dengan kewaspadaan, diharapkan dapat menekan risiko bencana.

“Masyarakat di wilayah selatan diminta untuk waspada terjadinya banjir dan longsor, serta pergerakan tanah. Sedangkan di wilayah utara waspada gempa, meski tidak merusak, namun tetap harus diantisipasi, terutama setelah turun hujan deras,” kata Bupati.

Bupati mengatakan, aparat kewilayahan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah diminta melakukan pengawasan dan mitigasi bencana. Petugas juga diminta siaga, sehingga dapat melakukan penanganan dengan cepat ketika bencana terjadi.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, musim hujan diperkirakan akan berlangsung sampai April 2024, di mana curah hujan tinggi diprediksi terjadi hingga Januari 2024. Pada musim hujan ini ada kerawanan terjadi bencana.

“Seluruh wilayah Cianjur rawan akan terdampak bencana alam, seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan pergerakan tanah, terlebih saat memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi,” kata Asep.

Menurut Asep, wilayah selatan, seperti di Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, Agrabinta, Naringgul, dan Cibinong, rawan terjadi bencana longsor dan banjir. Sedangkan wilayah utara, seperti Kecamatan Sukaresmi, Pacet, dan Cipanas rawan bencana tanah longsor dan banjir.

“Sedangkan untuk wilayah perkotaan rawan terjadi angin kencang atau puting beliung, serta banjir. Kesiapsiagaan warga diminta lebih ditingkatkan, terutama saat hujan turun di malam hari,” ujar dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler