Data Resmi Israel Ungkap Kebohongan Pemerintahan Benjamin Netanyahu

Data terbaru Israel bertolak belakang dengan klaim Hamas membunuh 40 bayi.

AP Photo/Abir Sultan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Rep: Lintar Satria    Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Data terbaru Israel bertolak belakang dengan klaim pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengatakan Hamas membunuh "40 bayi" dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu. Dikutip dari TRT World, kantor berita Prancis AFP mengumpulkan data badan keamanan sosial Israel yang tersedia untuk publik.

Baca Juga


Total warga sipil yang tewas dalam serangan mendadak itu sebanyak 695 orang termasuk 36 anak-anak. Ditambah 373 pasukan keamanan dan 71 warga asing, sehingga totalnya menjadi 1.139 orang.

Angka ini di luar lima orang yang masuk daftar orang hilang kantor perdana menteri Israel. Empat di antaranya merupakan warga negara Israel.

Pada 10 Oktober lalu di media sosial X pemerintah Israel mengklaim "40 bayi dibunuh" di pemukiman Kfar Aza. Pernyataan ini berdasarkan laporan saluran televisi i24NEWS. Keesokan hari kementerian luar negeri Israel yang mengelola akun X tersebut mengatakan mereka tidak bisa "mengkonfirmasi jumlahnya."

Menurut badan keamanan sosial Israel sebanyak 46 warga sipil tewas di Kfar Aza yang termuda berusia 14 tahun. Pada 27 Oktober lalu Kepala unit pencarian dan penyelamatan Angkatan Bersenjata Israel Kolonel Golan Vach mengatakan ia "secara pribadi" memindahkan "bayi yang dipenggal" yang ditemukan di lengan ibunya di pemukiman Beeri.

Menurut data satu bayi yang bernama Mila Cohen meninggal dunia di Beeri. Ibu bayi 10 bulan itu selamat. Juru bicara Angkatan Darat Israel tidak menanggapi permintaan komentar kantor berita AFP.

Pada tanggal 14 Oktober, pihak berwenang Israel mengumumkan jumlah korban serangan Hamas lebih dari 1.400 orang. Pada tanggal 10 November, kementerian luar negeri menerbitkan "perkiraan terbaru", yang mengatakan jumlah korban tewas sekitar 1.200 orang.

Data badan keamanan sosial Israel tidak membedakan antara mereka yang tewas dalam serangan Hamas dan warga sipil yang terbunuh pasukan Israel dalam pertempuran untuk merebut kembali kendali atas Israel selatan, operasi di mana tentara menggunakan peluru dan roket ke pemukiman penduduk.

Israel juga mengklaim Hamas menculik sekitar 250 orang dalam serangan 7 Oktober. Sejak saat itu, 110 orang telah dibebaskan, sebagian besar selama gencatan senjata selama satu minggu di bulan November, dan delapan jenazah sandera dikembalikan.

Israel mengatakan Hamas masih menahan 132 sandera, termasuk 19 orang yang diduga tewas. Kementerian kesehatan Palestina di Gaza mengatakan serangan udara dan darat Israel menewaskan lebih dari 18.700 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler