Perlindungan Jalur Haji Kuno
Jalur haji kuno telah digunakan selama berabad-abad.
REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH — Arab Saudi, Bahrain, dan Irak sedang mengembangkan rencana untuk melindungi rute haji yang telah digunakan selama berabad-abad oleh para peziarah di Semenanjung Arab. Inisiatif ini sedang dikembangkan oleh Komisi Warisan Kerajaan, Pusat Regional Arab untuk Warisan Dunia di Bahrain, dan Dewan Negara Barang Antik dan Warisan di Irak.
Dilansir dari Saudi Gazette pada Senin (18/12/2023), rencana itu masih diperdebatkan termasuk mencakup rute Zubaydah yang terkenal dari Irak ke Makkah.
Lokakarya berlangsung di wilayah Hail karena signifikansinya sebagai stasiun utama di sepanjang rute haji, terutama situs arkeologi "Faid Al-Athari." Situs ini berfungsi sebagai stasiun penting bagi para peziarah dan perdagangan selama era Islam awal.
Para peserta di lokakarya membahas cara-cara untuk meningkatkan kolaborasi antara para ahli warisan dari tiga negara. Mereka telah mengunjungi kota kuno Faid, yang dikenal dengan situs arkeologi di sepanjang rute Zubaydah, untuk memastikan pengelolaan pusat pengunjung yang tepat.
Para ahli membahas mekanisme perlindungan hukum, penggambaran batas-batas situs, dan integrasi tujuan pembangunan berkelanjutan ke dalam strategi manajemen dan perlindungan. Mereka juga menyoroti signifikansi global dari situs lintas batas.
Upaya ini sejalan dengan misi pertukaran budaya internasional Kementerian Kebudayaan sebagai tujuan strategis dalam kerangka Visi Saudi 2030.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2427886/saudi-arabia