Produk dari Serabut Kelapa Buatan Warga Binaan Lapas Garut Dijual ke Prancis

Warga binaan yang membuat produk dari serabut kelapa itu mendapatkan upah.

Antara/Adeng Bustomi
(ILUSTRASI) Serabut kelapa.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kabupaten Garut, Jawa Barat, diberdayakan untuk membuat produk dari bahan serabut kelapa. Produk dari serabut kelapa ini sudah ada yang diekspor ke Prancis.

Baca Juga


“Saat ini kami melakukan pembinaan terhadap warga binaan ini dengan membuat coir side dari bahan baku serabut kelapa dan sudah siap dijual ke Prancis,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Garut, Rusdedy, kepada wartawan di Garut, Senin (18/12/2023).

Coir side merupakan bahan baku dari serabut kelapa yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan industri. Menurut Rusdedy, Lapas Garut bekerja sama dengan perusahaan untuk membuat produk tersebut dan disalurkan ke Prancis. Ia menyebut produk dari serabut kelapa ini diminati pasar luar negeri karena dinilai ramah lingkungan.

Sejauh ini, Rusdedy mengatakan, sudah sebanyak satu kontainer produk dari serabut kelapa itu yang dikirim ke Prancis. Selanjutnya akan dikirimkan lagi bergantung permintaan pasar. “Kita sudah mengirimkan satu kali karena ini pesanan yang sudah siap jual. Yang pertama sudah kirim satu kontainer atau 900 buah,” kata dia.

Rusdedy menjelaskan, pembuatan produk dari serabut kelapa di Lapas Garut ini sudah berjalan satu bulan. Menurut dia, sekitar seratus warga binaan lapas dilibatkan. Mereka mendapatkan pembinaan dari perusahaan penyalur agar produk yang dihasilkan sesuai standar yang diharapkan.

Menurut Rusdedy, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pembinaan terhadap warga binaan di Lapas Garut. Selain mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan produktif, warga binaan juga bisa mendapatkan upah. Ia mengatakan, upah dari pembuatan produk itu dibayarkan melalui kartu uang elektronik, yang bisa dimanfaatkan warga binaan untuk sejumlah kebutuhan.

Dengan terlibat dalam pembuatan produk itu, Rusdedy berharap warga binaan memiliki keterampilan, yang diharapkan bisa menjadi bekal ketika kelak selesai menjalani hukuman. Menurut dia, serabut kelapa terbilang melimpah di wilayah Priangan Timur, sehingga jika diolah dengan tepat dapat memiliki nilai jual.

“Bahan baku ini sangat mudah didapatkan di daerah sini dan produk seperti ini ramah lingkungan dan memiliki nilai jual. Diharapkan nanti warga binaan bisa melanjutkan kegiatan usaha tersebut setelah kembali ke masyarakat,” ujar Rusdedy.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler