Berharap Ramai Wisatawan saat Libur Nataru, Disparbud Garut Waspada Potensi Bencana

Di Kabupaten Garut banyak destinasi wisata alam terbuka.

ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
(ILUSTRASI) Foto udara kawasan wisata Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Rep: Bayu Adji P Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Destinasi wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diharapkan ramai dikunjungi wisatawan saat  momen Natal dan tahun baru (Nataru). Namun, wisatawan diminta tetap waspada melihat kondisi cuaca musim hujan.

Baca Juga


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut Agus Ismail mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi untuk menyambut momen libur Nataru. Hal itu dilakukan sebagai persiapan menghadapi ramainya wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Garut.

“Kami juga telah melakukan pembenahan di sejumlah objek wisata, serta sosialisasi kepada seluruh pengelola objek wisata. Mudah-mudahan tidak ada hambatan dan ada peningkatan kunjungan wisatawan,” ujar Agus, saat dihubungi Republika, Sabtu (16/12/2023).

Agus memprediksi kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut mulai mengalami peningkatan pada momen Natal. Pasalnya, libur Natal juga berbarengan dengan libur akhir semester anak sekolah. Puncak kunjungan wisatawan diperkirakan akan terjadi pada momen pergantian tahun.

Menurut Agus, sejumlah pengelola hotel dan tempat hiburan di Kabupaten Garut sudah menyiapkan kegiatan untuk malam tahun baru. Selain itu, masyarakat juga biasanya akan menghabiskan malam pergantian tahun di pantai. “Saya pikir di tahun baru yang ramai itu hotel, tempat hiburan, dan pantai. Biasanya kan pantai jadi tempat tujuan orang menghabiskan momen akhir tahun,” kata dia.

Kendati demikian, Agus tetap mengimbau wisatawan untuk selalu hati-hati melihat kondisi cuaca dan waspada akan potensi terjadinya bencana. “Kami ajak semua masyarakat berhati-hati dengan kondisi curah hujan yang kadang tinggi. Apalagi di Garut ini kan banyak wisata alam terbuka. Pantai, situ, sungai, itu kan rentan akan terjadinya potensi kebencanaan,” ujar dia.

Sebagai langkah mitigasi, Agus mengatakan, Disparbud Kabupaten Garut terus memberikan imbauan, baik kepada masyarakat maupun pengelola objek wisata. Pihaknya juga telah mengingatkan pengelola untuk melengkapi alat penyelamatan. “Kami juga sudah latih para petugas Balawista untuk di pantai. Mudah-mudahan semua berjalan lancar,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler