Pertumbuhan Esport untuk Perempuan di Indonesia Menjanjikan, IFL 2023 Ciptakan Pemenang
Tim EVOS Harvy berhasil mengamankan gelar juara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rangkaian turnamen esport International Female Legends (IFL) 2023 seri Free Fire resmi ditutup akhir pekan lalu. Babak Pro Grand Final yang digelar di Mahaka Square, Jakarta memunculkan tiga pemenang esport khusus wanita ini.
Tim EVOS Harvy berhasil mengamankan gelar juara dengan membawa pulang total hadiah Rp179 juta dengan mengalahkan 11 tim kontestan lain di pro grand final. Tim yang beranggotakan Nune, Aletha, Merc, Dsyy, dan Zesya tersebut mencatatkan total 205 dari 12 pertempuran games Free Fire.
"Masuk ke EVOS Harvy tentu membawa rasa bangga apalagi mereka bisa dibilang adalah dream team bagi player Free Fire ladies dan alhamdulillah berhasil membawa gelar juara di IFL 2023," tutur pemain EVOS Harvy, Zesya pada hari pertandingan Ahad lalu.
Sementara itu tim asal Thailand MG Lady berada di posisi kedua dengan membawa pulang Rp70 juta. Disusul tim dari Dewa United Shori berada pada juara ketiga dengan mengamankan Rp40 juta.
CEO Mahaka Gaming Integra (MAGI) Waizly Darwin mengatakan, IFL 2023 merupakan perwujudan visi dan misi MAGI yang berkomitmen mendorong pertumbuhan gamer ladies di Indonesia. Menurut dia, MAGI ingin menciptakan tempat yang aman bagi perempuan untuk berkembang di dunia esports.
"Saya ucapkan terima kasih kepada PBESI, Garena, BNI, seluruh sponsor, serta semua orang yang telah berkontribusi untuk menjadikan IFL sebagai mercusuar dalam pemberdayaan wanita di dalam industri," ujarnya kepada media.
Babak Pro Grand Final IFL 2023 bukan hanya sebuah puncak dari kompetisi tapi juga puncak perayaan perjalanan yang dijalani oleh player-player ladies berbakat dari 12 tim pro esports di
Indonesia dan Asia Tenggara. Garena pun berharap perkembangan atlet esports wanita di Indonesia akan terus terdorong dengan setelah kehadiran IFL 2023.
Country Head Garena Indonesia Hans Saleh menilai, rangkaian kompetisi IFL 2023 Free Fire ini telah menjadi ajang kompetisi yang sangat penting dalam memfasilitasi atlet esports wanita di Indonesia untuk bisa terus berkembang. "Garena berharap kehadiran IFL 2023 Free Fire bisa mendorong lebih banyak turnamen esports Free Fire kolaboratif lainnya untuk wanita di Indonesia secara berkelanjutan," tutur Hans Saleh.
IFL 2023 telah digelar sejak 21 Oktober dengan empat tahapan sebelum menginjak IFL Pro Grand Final, yakni Audisi, Development Battle, Draft Pick, dan Pro Final. Di babak Audisi, ribuan peserta dari berbagai tim yang berasal dari 12 kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bali, Makassar, Manado, Pontianak, Medan, dan Palembang, berlomba untuk menjadi yang terbaik di kota masing-masing untuk mendapatkan tiket ke Development Battle.
Dalam perjalanannya, terdapat total 18 ladies players jebolan audisi dari 12 kota tersebut yang berhasil diserap masuk ke dalam pro teams asal Indonesia. Hal ini menjadi pengalaman berharga sekaligus kesempatan bagi mereka untuk unjuk gigi dan membuka peluang meniti karir secara profesional di masa mendatang. Di fase pro grand final, 10 tim tersisa dihadapkan dengan tantangan baru dengan datangnya dua kontestan internasional, yakni Memorial Gamer Lady asal Thailand dan Fly 7Sea yang datang dari Malaysia.