Investor Minat Jadi Mitra Strategis BSI, Ini Bocoran dari Erick Thohir

Kebanyakan negara di wilayah tersebut menginginkan saham yang besar.

Republika/Edwin Putranto
Menteri BUMN Erick Thohir.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, calon investor menginginkan kepemilikan saham sebesar 10-20 persen terhadap PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Erick mengatakan, Kementerian BUMN tengah melakukan penjajakan ke beberapa wilayah di Timur Tengah untuk mendapatkan calon penanam modal untuk BSI. Namun, ujarnya, kebanyakan negara di wilayah tersebut menginginkan saham yang besar.

Baca Juga


"Dalam roadshow ini, mereka ingin masuk kalau bisa lebih dari 10 persen, tidak seperti yang kita tawarkan hanya 10-12 persen. Kalau bisa 15-20 persen jadi strategic partner itu," ujar Erick saat temu media di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Saham BSI saat ini dimiliki oleh PT Mandiri Tbk sebesar 51,47 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) 23,24 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) 15,38 persen. Lebih lanjut, untuk memikat calon investor, BSI sedang mengupayakan mendapatkan lisensi penuh untuk bisa membuka cabang di Arab Saudi. Sebelumnya, BSI sudah mendapatkan lisensi penuh untuk wilayah Uni Emirat Arab (UEA)

"BSI ada berita bagus, kita sudah full license di UEA, saya juga sedang melobi bisa tidak BSI ini full license di Saudi. Kita targetnya masuk 10 besar (dunia)," kata Erick.

Erick berharap, ke depannya BSI bisa menjadi lebih sehat secara keuangan agar bisa bersaing di industri bank syariah. Selain itu, Kementerian BUMN juga telah sepakat agar Indonesia menjadi pasar yang terbuka bagi investor luar negeri, swasta dan BUMN.

"Kami mendorong bahwa persaingan di industri bank syariah mesti lebih sehat. BSI lebih sehat dan baik, karena kita sepakat jika Indonesia open market artinya ada investasi luar negeri, swasta, BUMN sebagai benteng ekonomi nasional dan keberpihakan UMKM harus terjadi juga," ucap Erick.

BSI menargetkan akan mengoperasikan kantor cabang baru di Arab Saudi pada 2024 sebagai langkah perusahaan menuju bank syariah global. Proses pembukaan kantor cabang baru di Arab Saudi saat ini terus berjalan melalui komunikasi BSI dengan pihak Saudi Arabian Monetary Agency (SAMA). BSI sudah menyampaikan permohonan kepada pihak SAMA untuk pembukaan kantor cabang baru tersebut.

Ketika kantor cabang baru BSI di Arab Saudi beroperasi maka total ada dua kantor cabang yang beroperasi di luar negeri. Saat ini BSI memiliki kantor cabang yang sudah beroperasi di Dubai. Sejak Agustus 2023, BSI mendapatkan lisensi atau mandat dari otoritas di Dubai untuk beroperasi secara penuh setelah beroperasi lebih dari dua tahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler