Bulog Pede Jaga Stabilitas Pangan Tahun Depan

Stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,26 juta ton.

Republika/Muhammad Nursyamsi
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kanan) saat Ngobrol Bareng Bulog bertajuk Melewati 2023, Menghadapi 2024 di Bulog Corporate University, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menegaskan komitmen dalam menjaga stabilitas pangan untuk tahun depan. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan hal ini didukung dengan stok pangan yang dikuasai dan dikelola Bulog.

Baca Juga


Selain stok pangan yang dikuasai Bulog, Bayu menyampaikan, Bulog juga masih memiliki stok dalam perjalanan dan tambahan penugasan baru pengadaan stok dari pemerintah. Dengan begitu, sambung Bayu, jumlah stok kian meningkat untuk memenuhi kebutuhan sampai tahun depan dalam mempertahankan stabilitas harga pangan.

"Untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,26 juta ton. Masih ada stok beras dalam perjalanan menuju gudang Bulog sebanyak 494 ribu ton dan sisa kuota tambahan penugasan pengadaan sebanyak 500 ribu ton. Jadi, stok beras jumlahnya sangat kuat untuk program stabilitas harga menghadapi 2024," ujar Bayu saat Ngobrol Bareng Bulog bertajuk "Melewati 2023, Menghadapi 2024" di Bulog University, Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Bayu mengatakan pelaksanaan program bantuan pangan berupa beras hingga 20 Desember 2023 sudah terealisasi sebesar 97 persen atau 1,46 juta ton dari pagu total sebanyak 1,49 juta ton. Selain itu, ucap Bayu, Bulog juga telah menggelontorkan beras operasi pasar atau stabilitasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sepanjang 2023 sebanyak 1,1 juta ton. 

"Program stabilitas harga beras, pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan CBP sebanyak 2,56 juta ton pada 2023. Untuk program SPHP sudah disalurkan sebanyak 1,1 juta ton CBP dan untuk program beras bantuan pangan sudah sebanyak 1,46 juta ton CBP," ucap Bayu. 

Selain beras, Bayu menjelaskan Bulog mendapat tugas dari Badan Pangan Nasional untuk menyediakan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran melalui skema impor. Hal ini bertujuan mengatasi defisit jagung pakan pada kuartal IV 2023.

"Sesuai penugasan dari pemerintah, Bulog sudah mendatangkan sebanyak 171 ribu ton jagung pakan yang dijual ke peternak sasaran sesuai dengan harga yang ditetapkan untuk meredam kenaikan harga jagung pakan yang terjadi akhir ini," kata Bayu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler