PTPN Punya Komisaris dan Direksi Baru, Ini Fakta Subholding PalmCo dan SupportingCo

Pembentukan ini merupakan implementasi dari Program Strategis Nasional (PSN)

Holding Perkebunan
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengumumkan penggabungan 13 perusahaan di bawahnya menjadi dua sub holding, yakni PalmCo dan SupportingCo.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah mengumumkan secara resmi susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk dua subholding, PalmCo dan SupportingCo. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PalmCo, tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) selaku para pemegang saham.

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) adalah gabungan 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani sebelumnya telah menyampaikan Subholding PalmCo dibentuk melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai surviving entity dan pemisahan tidak murni PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.

Baca Juga



"Sedangkan Subholding SupportingCo dibentuk melalui penggabungan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV ke dalam PTPN I," ujar Ghani dalam keterangan tertulis di Jakarta beberapa waktu lalu.

 

Latar belakang pembentukan subholding

Ghani menyebut pembentukan PalmCo dan SupportingCo merupakan implementasi dari Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi. Menurutnya, integrasi PTPN Group ini juga merupakan bentuk dukungan perusahaan dalam memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan melalui hilirisasi sektor pangan.

Selain itu juga demi mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Ghani menilai langkah ini bertujuan dalam membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim melalui akselerasi pengembangan energi terbarukan.

Ia berharap PalmCo menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600 ribu hektare pada 2026 dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia.

"Sehingga, PTPN dipercaya mampu berkontribusi meningkatkan produksi CPO nasional dan minyak goreng dalam negeri," ucap Ghani.

Ia memperkirakan produksi minyak goreng PTPN akan...

Fokus bisnis

Ia memperkirakan produksi minyak goreng PTPN akan meningkat dari 460 ribu ton per tahun di 2021 menjadi 1,8 juta ton per tahun atau empat kali lipat pada 2026. Sedangkan, SupportingCo akan menjadi Perusahaan Pengelola Aset Perkebunan Unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan, diversifikasi usaha lainnya, serta green business yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

"Aksi korporasi restrukturisasi pembentukan Subholding PalmCo dan SupportingCo, menyusul terbentuknya SugarCo pada 2021, merupakan upaya untuk terus tumbuh berkembang dan berkontribusi maksimal," lanjut Ghani.

Menurutnya, integrasi PTPN Group melalui pembentukan PalmCo dan SupportingCo merupakan wujud nyata strategi korporasi guna menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Integrasi ini memperkuat posisi perusahaan karena memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.

Ghani mengatakan perusahaan didukung dengan pemanfaatan sumber daya lahan, SDM, inovasi teknologi, serta digitalisasi yang unggul. Strategi Subholding untuk dapat meraih tujuan besar tersebut, di antaranya memaksimalkan nilai aset landbank untuk mendapatkan nilai tambah, peningkatan margin EBITDA dalam lima tahun mendatang, peningkatan ESG dan ketahanan pangan, peningkatan ekuitas, hingga peningkatan kepemimpinan.

"Dan, tentunya fokus bisnis yang semakin kuat," tambah Ghani.

Sebagai salah satu upaya dalam meraih peningkatan ekuitas, kata Ghani, inisiatif-inisiatif  ESG menjadi salah satu indikator penting dalam perlindungan nilai perusahaan. Oleh karena itu, PTPN Group berkomitmen dan terus berupaya mengimplementasikan prinsip-prinsip keberlanjutan di dalam lingkup Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola dalam seluruh operasi bisnisnya.

Ghani menyampaikan transformasi PTPN Group selama tiga tahun terakhir yang berdampak signifikan pada peningkatan kinerja operasional dan finansial, tidak terlepas dari penerapan inisiatif-inisiatif ESG. Dalam menjalankan seluruh bisnis
dan aktivitas operasionalnya, perseroan senantiasa memastikan produk yang dihasilkan tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga memiliki dampak terhadap sosial dan lingkungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler