Jumlah Kebakaran di Makassar Naik 158,28 Persen pada 2023, Ini Penyebab Utamanya

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran.

ANTARA
Suasana belasan rumah yang ludes terbakar usai dipadamkan personil Pemadam Kebakaran di Jalan Serigala, Lorong 12 RT/RW 003, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (13/11/2023).
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat peningkatan kebakaran sepanjang 2023 sebanyak 158,28 persen akibat perubahan iklim dan fenomena El Nino.

Baca Juga


Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran Hasanuddin di Makassar, mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran termasuk memaksimalkan program pencegahan dan penyelamatan.

"Untuk tahun 2023 ini mengalami peningkatan kasus kebakaran dan secara persentase mencapai 158 persen akibat kemarau panjang yang disebabkan oleh El Nino," ujarnya, dikutip pada Jumat (29/12/2023). 

Hasanuddin menyebutkan pada 2022 jumlah kebakaran hanya 151 kasus dan melonjak pada 2023 menjadi 390 kasus.

Sepanjang 2023 pihaknya pun berupaya melaksanakan beberapa program penting terkait pencegahan bahaya kebakaran dan penyelamatan, antara lain pendistribusian pemadam motor (damtor) di 103 kelurahan untuk 15 kecamatan, pendistribusian tabung Alat Pemadam Kebakaran (APAR) dan fire blanket di Lorong Wisata, serta MoU dengan beberapa instansi terkait, termasuk TNI AU. 

Selain itu pihaknya menggelar pengembangan SDM aparatur pemadam kebakaran melalui diklat dan melaksanakan pengukuran indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan yang dilaksanakan.

Ia juga menyebut sejumlah kegiatan rutin juga dilaksanakan berupa sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran di beberapa titik wilayah di dalam Kota Makassar.

"Sedangkan total aksi penyelamatan oleh Damkar Makassar berjumlah sekira 546 kali. Angka itu terdiri atas banyak kejadian, seperti penanganan terhadap gangguan binatang atau animal rescue, terhadap korban tenggelam maupun banjir, kecelakaan, dan penanganan lain-lain," ucap Hasanuddin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler