Gempa Bumi Kembali Guncang Sumedang, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
Ratusan rumah rusak akibat gempa bumi pada Ahad (31/12/2023) di Sumedang.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,5 kembali mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, pada Senin (1/1/2024) sekitar pukul 20.46 WIB. Titik gempa bumi berada di darat dengan jarak 4 kilometer utara Kabupaten Sumedang pada kedalaman 10 kilometer.
"Kabupaten Sumedang dan sekitarnya diguncang gempa bumi magnitudo 4,5," ucap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (1/1/2024) malam.
Dengan memperhatikan lokasi titik gempa bumi, ia mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas sesar aktif di wilayah setempat.
Teguh mengatakan dampak gempa bumi yaitu guncangan dirasakan di wilayah Rancakalong, Jatinangor, Bandung. Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sedangkan di Cirebon, Garut, dan Subang getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan dampak gempa bumi.
"Hingga pukul 21.15 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya enam aktivitas gempa bumi di wilayah ini," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebelumnya, akibat gempa bumi magnitudo 4,8 pada Ahad (31/12/2023) malam menyebabkan ratusan rumah mengalami rusak berat, ringan dan sedang.
Sedangkan sebelas orang mengalami luka-luka. Selain itu, pasien di RSUD Sumedang harus dievakuasi ke tenda darurat.
Tanggap darurat...
Pemkab Sumedang menetapkan status tanggap darurat pascagempa bumi yang terjadi beberapa kali pada Ahad (31/12/2023) kemarin dengan magnitudo tertinggi 4,8. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban dan petugas yang bertugas di lapangan.
"Per hari ini Bapak Pj Bupati Sumedang, Bapak Herman sudah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari. Artinya dengan tanggap darurat pemerintah pusat melalui BNPB mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk membantu penanganan bencana secara komprehensif," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai meninjau korban gempa di Cipameungpeuk, Sumedang, Senin (1/1/2024).
Ia mengatakan dukungan awal yang diberikan yaitu uang operasional sebesar Rp 350 juta. Dana tersebut dapat digunakan selama sepekan untuk makan, MCK, dan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak.
Termasuk dana tersebut untuk kebutuhan operasional petugas TNI-Polri, relawan dan BPBD. Selain itu perlengkapan tenda, makanan siap saji, sembako, dan barang-barang kebutuhan lainnya.
"Tentu saja ini kebutuhan awal, nanti Pak Bupati yang akan mengevaluasi setiap hari dibantu dengan Kapolres Sumedang dan Dandim Sumedang yang dikendalikan nanti oleh Bapak Asdam," kata dia.
Ia berharap dalam masa tanggap darurat selama tujuh hari permasalahan korban gempa dapat terselesaikan. Suharyanto melanjutkan gempa bumi yang terjadi tidak menyebabkan kerusakan signifikan dan tidak terdapat korban meninggal dunia. "Ada sebelas yang luka-luka, rata-rata luka ringan. Ada 188 rumah rusak tapi dibagi kategori berat, ringan, dan sedang," ujar dia.
Suharyanto melanjutkan selain membentuk posko penanganan darurat, ia mengatakan Pj Bupati Sumedang akan membentuk satgas. BNPB pun akan membentuk posko untuk mendampingi asesmen bangunan yang rusak berat, ringan dan sedang.
"Kami tadi sepakat tidak menunggu tanggap darurat hari ketujuh selesai tetapi secara paralel. Jadi kerjanya sama-sama sehingga pendataan ini bisa cepat dan nanti kalau datanya sudah masuk segera, mudah-mudahan pekan depan," ujar dia.