Film Perang yang Ceritanya Bagus Tapi Jarang Diketahui, Ada yang Angkat Pembantaian Muslim
Ada beberapa film bertema perang yang memiliki cerita kuat tapi jarang diketahui.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang sejarah perfilman, ada begitu banyak film bertema perang yang berfokus pada konflik, seperti Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Namun, ada juga banyak contoh film perang yang berfokus pada konflik yang kurang dikenal.
Berikut ini adalah sejumlah film perang luar biasa tentang perang yang kurang diketahui penonton, dilansir Screen Rant, beberapa waktu lalu:
1. Quo Vadis, Aida? (2020)
Quo Vadis, Aida? mengangkat kisah pembantaian Srebrenica melalui sudut pandang penerjemah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Aida Selmanagić. Kala itu, dia berupaya membantu orang yang dicintainya dan mempertahankan tugas profesionalnya di tengah ribuan orang yang meminta perlindungan di Batalyon Dutchbat selama perang Bosnia.
Pembantaian Srebrenica (disebut juga Genosida Srebrenica) adalah kejadian pembantaian terhadap sekitar lebih dari 8.000 lelaki dan remaja etnis Muslim Bosnia pada Juli 1995 di daerah Srebrenica, Bosnia, oleh pasukan Republik Srpska pimpinan Jenderal Ratko Mladić. Film ini adalah gambaran tragis mengenai jumlah korban jiwa akibat kekerasan dan gambaran menyedihkan mengenai keputusan-keputusan yang terpaksa diambil oleh mereka yang terkena dampak perang.
Jenderal Mladic menjadi buronan internasional yang telah didapati bersalah karena genosida dan berbagai kejahatan perang lain di Yugoslavia. Pada 27 Februari 2007, Mahkamah Internasional menetapkan kejadian ini sebagai sebuah genosida.
Film Quo Vadis, Aida? dinominasikan untuk Best International Feature Film di Academy Awards. Film tersebut membantu menyoroti konflik yang jarang ditampilkan di media arus utama saat ini.
2. First They Killed My Father (2017)
Aktris Angelina Jolie menyutradarai film First Killed My Father, sebuah penggambaran mengerikan tentang seorang gadis berusia lima tahun yang dilatih sebagai tentara anak-anak pada masa rezim Khmer Merah di Kamboja.
First They Killed My Father didasarkan pada memoar dengan judul yang sama karya Loung Ung dan merupakan gambaran mengejutkan tentang korban jiwa akibat konflik. Dengan tingkat integritas jurnalistik yang kuat, First They Killed My Father menampilkan konsekuensi Perang Saudara Kamboja terhadap warga termuda di negara tersebut dan menyoroti pembunuhan massal, propaganda intensif, dan korupsi politik yang dilakukan oleh Khmer Merah di bawah kepemimpinan diktator Pol Pot.
Nomor 3...lanjutkan membaca>>
3. Siege of Jadotville (2016)
Film dengan penggambaran mengesankan dari momen yang jarang terwakili dalam sejarah, Siege of Jadotville, dibintangi oleh Jamie Dornan. Film ini mengisahkan tentang peran unit tentara Irlandia dalam Operasi PBB di Kongo.
Siege of Jadotville menggambarkan pertikaian hidup antara Komandan Irlandia Pat Quinlan melawan tentara bayaran Prancis dan Belgia. Film ini merupakan penghormatan kepada tentara-tentara yang tidak pernah mendapatkan pengakuan yang pantas serta diperlakukan seperti pengecut setelah bertahan melalui tantangan yang mustahil dan hanya menyerah ketika mereka tidak memiliki makanan, amunisi, atau sisa air.
4. Hunger (2008)
Hunger adalah film debut sutradara Steve McQueen dan dibintangi oleh Michael Fassbender sebagai Bobby Sands. Sands merupakan anggota kehidupan nyata Tentara Republik Irlandia yang meninggal karena mogok makan saat dipenjara di HM Prison Maze di Irlandia Utara dan tekad bulat dari mereka yang terkena dampaknya.
Hunger berperan sebagai potret filosofis umat manusia dan mereka yang rela mati demi keyakinannya. Fassbender memberikan penampilan yang menentukan karier sebagai Sands dan film tersebut menandakan kedatangan suara pengarah baru yang penting dalam diri McQueen.
5. Persepolis (2007)
Persepolis adalah adaptasi dari novel grafis berjudul sama karya Marjane Satrapi. Film ini merupakan penggambaran yang kuat tentang seorang gadis yang beranjak dewasa dengan latar belakang Revolusi Iran. Sebuah film animasi yang kuat secara emosional dan menarik, Persepolis menceritakan kisah yang sangat pribadi sambil memberikan konteks mendalam tentang sejarah Iran dan perubahan-perubahan sosial yang dialaminya dalam beberapa dekade terakhir. Ini merupakan kisah tentang perjalanan Marjane menuju penemuan diri dan pemberdayaan, Persepolis membahas tentang ketahanan dalam menghadapi dunia yang terus berubah dan mendapat pujian universal dari para kritikus.
Film-film perang lainnya yang tak kalah menarik yakni The Wind That Shakes The Barely (2006), The Battle of Algiers (1966), The Killing Fields (1984), The Last of the Mohicans (1992), dan Hotel Rwanda (2004).