Harga Tiket Mahal dan 'Kacau', Seoul Music Awards di Thailand Paling Sepi Penonton?

Seoul Music Awards 2024 dianggap ajang penghargaan paling berantakan musim ini.

Dok. Seoul Music Awards
Logo Seoul Music Awards ke-33 di Bangkok, Thailand. Ajang penghargaan ini banyak dikritik karena penyelenggaraannya dianggap kacau oleh penonton, bahkan dinilai menjadi yang paling sepi.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang penghargaan musik Seoul Music Awards ke-33 yang baru saja digelar pada 2 Januari lalu, mendapatkan sejumlah sorotan negatif dari penonton. Salah satu hal yang banyak disoroti adalah jumlah penonton yang sangat sepi.

Baca Juga


Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Seoul Music Awards tahun ini digelar untuk pertama kalinya di luar Korea Selatan. Acara Seoul Music Awards 2024 digelar di Rajamangala National Stadium yang berlokasi di Bangkok, Thailand.

Sayangnya, Seoul Music Awards tahun ini diikuti oleh banyak kendala dan kontroversi selama penyelenggaraan berlangsung. Bahkan, penonton menyebut Seoul Music Awards 2024 sebagai ajang penghargaan paling berantakan di musim ini.

Julukan tersebut diberikan karena ada banyak permasalahan yang dihadapi oleh penonton, baik penonton di lokasi maupun penonton daring. Sebagai contoh, penonton yang sudah membeli tiket soundcheck dipaksa untuk menunggu lama di saat cuaca sangat terik.

Siaran Seoul Music Awards tahun ini juga dikriktik karena memiliki camerawork atau gerak dan sudut kamera yang buruk. Tak hanya itu, api juga sempat muncul di atas panggung.

"Hahahahaha sekarang ada api di atas panggung. Acara ini benar-benar menjadi sangat menarik. Saya berharap tak ada idol yang terbakar nanti," sindir seorang warganet, seperti dilansir Koreaboo pada Kamis (4/1/2024).

Hal lain yang menjadi perbincangan hangat di antara warganet adalah jumlah penonton yang sangat sedikit dalam gelaran "Seoul Music Awards" tahun ini. Dalam berbagai foto dan video yang beredar di media sosial, terlihat amat banyak kursi yang kosong.

Kosongnya kursi area penonton semakin terlihat saat langit sudah gelap dan lightstick dinyalakan. Tampak ada banyak sekali area yang tetap gelap dan tak disinari cahaya lightstick karena tak ada penonton duduk di situ. Tak sedikit yang menganggap gelaran Seoul Music Awards tahun ini sebagai yang tersepi.

Padahal, penyelenggaraan Seoul Music Awards pada tahun-tahun sebelumnya kerap diramaikan oleh penonton. Beberapa warganet turut mengunggah foto-foto yang menunjukkan ramainya penonton Seoul Music Awards pada tahun-tahun sebelumnya sebagai perbandingan.

Para warganet menilai ada beberapa hal yang membuat ajang penghargaan Seoul Music Awards tahun ini sepi penonton. Salah satunya adalah harga tiket yang sangat mahal.

Selain itu, ukuran stadium dinilai terlalu besar untuk acara seperti Seoul Music Awards. Beberapa warganet juga meyakini bahwa gelaran Seoul Music Awards hanya dimanfaatkan untuk mengantongi banyak keuntungan namun tak diimbangi dengan performa penyelenggaraan yang baik.

Seorang warganet menilai bahwa sepinya penonton Seoul Music Awards juga disebabkan oleh mulai menurunnya minat banyak orang terhadap Kpop. Dia menilai gelombang hallyu saat ini sudah mulai meredup.

Warganet lain juga mengungkapkan, penggemar K-pop di Asia Tenggara cenderung selektif dalam membelanjakan uang mereka untuk K-pop. Selain itu, grup Kpop yang populer di Korea Selatan juga belum tentu memiliki popularitas yang sama seperti di negara-negara Asia Tenggara.

"Mengapa mereka harus mengeluarkan banyak uang untuk acara penghargaan yang kurang menarik, ketika mereka bisa melihat idola mereka dalam konser solo, dan mungkin di venue yang lebih baik. Stadium bukanlah venue dengan kualitas suara dan pemandangan terbaik," ujar warganet tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler