Tes Kesehatan yang tidak Boleh Diabaikan Wanita Usia 30 Tahun ke Atas
Pemeriksaan kesehatan jadi langkah preventif yang perlu dilakukan wanita usia 30-an.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh wanita mengalami banyak perubahan hormonal sepanjang hidupnya, mulai dari awal pubertas hingga menopause. Hal ini membuat pemeriksaan kesehatan preventif menjadi suatu kebutuhan.
Dikutip dari Indian Express, Rabu (3/1/2024), Direktur Medis Mother’s Lap IVF Centre, New Delhi, di India, dr Shobha Gupta, memberi daftar pemeriksaan pertama dan terpenting yang perlu dilakukan ketika wanita sudah memasuki usia di atas 30 tahun.
1. Skrining kanker payudara
Wanita lebih rentan terkena kanker payudara setelah usia 30 tahun ke atas. Menjalani mamografi secara teratur dapat membantu wanita mendeteksi kondisi tersebut, bahkan sebelum kondisi tersebut menjadi sugestif.
2. Skrining kanker serviks
Kanker serviks muncul di bagian leher rahim. Tes pap smear dilakukan untuk mendeteksi keberadaan sel kanker pada leher rahim. Wanita yang berusia di atas 21 tahun disarankan untuk melakukan tes pap smear setidaknya sekali dalam lima tahun.
3. Skrining kepadatan tulang
Kepadatan tulang cenderung menurun setelah usia 30 tahun pada wanita. Oleh karena itu, mereka disarankan untuk melakukan pemeriksaan osteoporosis secara rutin.
4. Skrining diabetes
Sejak usia 35 tahun ke atas, wanita harus menjalani tes glukosa darah setiap tiga tahun untuk memeriksa pradiabetes atau diabetes. Jika seorang wanita mengalami obesitas atau memiliki riwayat keluarga diabetes, dia harus menjalani pemeriksaan dini.
5. Pemeriksaan tekanan darah
Wanita harus terus memeriksa tekanan darahnya untuk memastikan bahwa mereka tidak menderita penyakit yang berhubungan dengan jantung. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi atau masalah terkait tekanan darah harus memeriksakan diri secara rutin.
6. Tes tiroid
Wanita berusia di atas 30 tahun, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tiroid atau mengalami gejala seperti kelelahan, perubahan berat badan, atau perubahan suasana hati harus mendiskusikan kekhawatiran mereka dengan penyedia layanan kesehatan yang dapat menentukan tes tiroid yang paling tepat untuk situasi mereka.
7. Tes vitamin D
Tes vitamin D mengukur kadar vitamin D dalam darah. Vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, mendukung sistem kekebalan tubuh, otak, dan sistem saraf, serta mengatur kadar insulin. Itu diukur melalui tes darah.
8. Tes kesehatan pranikah
Tes kesehatan pranikah juga sedang meningkat yang melibatkan tes darah yang diperlukan untuk memeriksa kelainan terkait darah, seperti talasemia dan hemoglobinopati lainnya, serta penyakit menular seksual.
Selain itu, masalah kejiwaan seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi berat juga harus diperiksa. Penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, asma bronkial, epilepsi juga berpengaruh pada hidup.
Jika mengetahui semua penyakit ini secara dini, maka penyakit tersebut dapat diobati. Deteksi dini juga dapat mengatasi masalah kesehatan dan keluarga bisa berencana lebih baik.
Tes penting lainnya adalah tes kesuburan. Tes semacam ini juga bisa dilakukan oleh anak perempuan dengan siklus menstruasi tidak teratur, dan anak laki-laki dengan masalah ereksi dan tidak adanya testis di skrotum.
"Selain itu, kelainan genetik tertentu dapat diwariskan kepada keturunannya jika suami dan istri mengidapnya. Jika kita mengetahui hal ini lebih dini, kita bisa menghindari pernikahan seperti itu dan mencegah kelainan bawaan," kata dr Gupta.
Selain itu, pemeriksaan mata juga direkomendasikan. Dokter Gupta menyebut pemeriksaan kulit pun berkontribusi pada pemantauan kesehatan secara keseluruhan.
"Pemeriksaan kesehatan mental tidak boleh diabaikan karena kondisi seperti kecemasan dan depresi dapat terjadi pada tahap kehidupan ini," kata konsultan dokter kandungan dan ginekolog di Motherhood Hospital Kharghar, dr Surabhi Siddhartha.
Pada akhirnya, riwayat kesehatan individu, latar belakang kesehatan keluarga, dan faktor gaya hidup dapat memandu perempuan dalam mendiskusikan rencana pemeriksaan yang tepat dengan penyedia layanan kesehatan mereka. Dokter Siddharta menyebut komunikasi teratur dengan profesional kesehatan sangat penting untuk perawatan yang komprehensif dan personal.