Kereta Lintas Selatan Jabar Sementara Dialihkan ke Utara, KAI: Mohon Bisa Dimaklumi

PT KAI telah menyiapkan kompensasi untuk penumpang yang terdampak keterlambatan.

Edi Yusuf/Republika
Peristiwa tabrakan kereta api KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung dengan KA commuter line jurusan Padalarang-Cicalengka, yang berlokasi tidak jauh dari Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023). Belum diketahui penyebab tabrakan dua kereta ini. Pihak PT KAI menyatakan penyebab kecelakaan baru bisa diketahui setelah ada investigasi. Pada peristiwa tersebut 4 orang tewas, dan 37 luka-luka.
Rep: Bayu Adji Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah perjalanan kereta api di lintas selatan Jawa Barat (Jabar) ikut terdampak akibat kecelakaan yang terjadi di jalur petak Stasiun Haurpugur-Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1/2024) pagi. Pasalnya, jalur itu masih belum dilintasi oleh kereta api lain.

Baca Juga


Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pelayanan kereta api masih berjalan dengan baik pascakecelakaan. Namun, lintas selatan masih belum dapat digunakan untuk perjalanan kereta api.

"Lintasan ini kita putar, baik melalui Kroya maupun melalui Cikampek, sehingga memang ada pelambatan sedikit ya. Harapan kami para penumpang bisa maklum," kata dia di lokasi kecelakaan, Jumat. 

Kendati demikian, Didiek mengatakan, PT KAI telah menyiapkan kompensasi untuk penumpang yang terdampak keterlambatan itu. Kompensasi itu diberikan dalam bentuk makanan kepada penumpang yang mengalami keterlambatan akibat adanya kecelakaan kereta api. 

Ia menyebutkan, seluruh perjalanan kereta api di lintas selatan Jabar terdampak akibat kecelakaan di Cicalengka. Contohnya seperti KA Argo Wilis, KA Turangga, dan KA Commuter Line Bandung Raya yang harus dihentikan sementara operasionalnya.

"KRD (Commuter Line) Bandung Raya kita hentikan dulu, sehingga masyarakat bisa menggunakan moda transportasi yang lain dulu," kata Didiek. 

 Ia memperkirakan, proses evakuasi kereta yang mengalami kecelakaan akan memakan waktu hingga tiga jam ke depan. Namun, ia berharap waktunya bisa lebih cepat.

"Ini kan crane sudah datang, moga-moga nanti bisa kita selesaikan secepatnya. Satu dari solo masih perjalanan. Kita kirim dari darat supaya bagaimana mereka bisa masuk ke sini," kata dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler