KNKT Investigasi Tabrakan Kereta di Cicalengka Bandung, Ini Data yang Dicari

KNKT juga mengumpulkan keterangan dari para saksi dan pihak terkait.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto udara proses evakuasi Kereta Api (KA) Lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan KA Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/Bayu Adji P/Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah membentuk tim untuk melakukan investigasi penyebab tabrakan Kereta Api (KA) Turangga dan KA Commuter Line Bandung Raya, yang terjadi di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tim KNKT mengumpulkan data-data terkait kedua kereta itu, juga keterangan dari para saksi dan pihak terkait.

Baca Juga


“Kami sekarang masih proses pengumpulan data faktual. Jadi, kami belum bisa menyampaikan kesimpulan atau penyebabnya kira-kira,” kata investigator KNKT Gusnaedi Rachmanas.

Gusnaedi mengatakan, tim investigasi mengumpulkan sejumlah data terkait perjalanan dua kereta yang bertabrakan. Tim investigasi akan mencari informasi data logger, yaitu rekaman data terkait aktivitas kereta api. Menurut dia, pihaknya akan memastikan apakah data logger itu tersedia atau tidak. 

Begitu juga terkait persinyalan. “Nanti dilihat rekaman-rekaman dari sarana itu. Ada kecepatan, tekanan pengereman, respons dari sarananya. Kalau dari persinyalan ada data tersendiri. Ada data logger persinyalan. Itu termasuk data yang kami himpun, dikumpulkan,” kata Gusnaedi.

 

Warga melihat kereta yang bertabrakan di jalur wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023). - (Edi Yusuf/Republika)

 

Menurut Gusnaedi, KNKT juga akan mengumpulkan keterangan dari para saksi maupun pihak yang terkait dengan pengoperasian kereta. “Pokoknya pihak-pihak yang terlibat dalam pengoperasian KA ini, proses pelayanan, proses pengoperasian, itu masuk subjek yang kami wawancara, sebagai sumber data yang dibutuhkan,” kata dia.

Gusnaedi mengatakan, jika dalam proses pengumpulan data atau bukti-bukti faktual ini ada temuan yang membutuhkan tindak lanjut segera, KNKT akan mengeluarkan rekomendasi. “Jadi, rekomendasi segera itu sifatnya segera dilakukan agar bisa mengantisipasi kecelakaan yang lain. Sementara untuk laporan final, sesuai aturan maksimal, satu tahun sejak kejadian,” katanya.

 

 

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya langsung menurunkan tim investigasi setelah kejadian kecelakaan KA di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Ada empat orang yang tergabung dalam tim investigasi itu, yaitu Gusnaedi Rachmanas, Aditya WS Yudhistira, Yogi Arisandi, dan Agus Marson. Proses investigasi disebut akan dilakukan selama sekitar empat hari. 

“Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu investigasi dari teman-teman investigator di lapangan,” kata Soerjanto, melalui keterangan tertulis, Jumat. 

Soerjanto mengatakan, pihaknya akan melakukan analisis secara menyeluruh faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan kereta itu. KNKT juga akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait kecelakaan itu.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, proses investigasi kejadian kecelakaan kereta di Kabupaten Bandung itu mulai dilakukan oleh KNKT. “KNKT sudah bekerja untuk nanti kita akan melihat secara detail data-data yang bisa kita kumpulkan untuk mengevaluasi kejadian ini,” kata dia di lokasi kecelakaan, Jumat.

 

Petugas membawa jenazah korban tabrakan kereta di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). - (Republika/Edwin Dwi Putranto)

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler