Anies: Kita Butuh Pemimpin yang Menjunjung Etika dan Pengetahuan
Anies menginginkan Indonesia kembali menjadi kekuatan yang disegani
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang menjunjung tinggi etika dan pengetahuan agar bisa kembali disegani oleh dunia internasional.
“Kita menginginkan Indonesia kembali menjadi kekuatan yang disegani, dan mulainya dari mana? Dari pemimpin yang menjunjung tinggi etika, pemimpin yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan,” kata Anies dalam pernyataan penutup di sesi debat ketiga Pilpres 2024 di Jakarta, Ahad (7/1/2024).
Menurut Anies, selain kedua hal tersebut, kriteria yang harus dimiliki oleh pemimpin selanjutnya adalah sifat terbuka dengan setiap gagasan untuk mempertahankan Indonesia dari ancaman-ancaman baru. Hal itu, kata dia, bisa dilakukan dengan cara menyampaikan dan membawa berbagai kepentingan nasional Indonesia di forum internasional.
Dia menekankan bahwa Indonesia akan hadir dan mewarnai dunia serta dihormati. “Dan itu artinya kita hadir di berbagai wilayah di dalam pertemuan-pertemuan global membawa aspirasi Indonesia. Kita kirim pesan, we will no longer be absent, Indonesia wil be present, Indonesia will color the world, Indonesia will be absent no more, respected forever,” kata Anies.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang kembali mempertemukan para capres.
Tema debat ketiga yang digelar oleh KPU meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.