Anies Tegaskan Beri Skor Rendah Kemenhan Era Prabowo Bukan Persoalan Pribadi
Nusron menyebut, Anies dan Ganjar tak punya kapasitas menilai kinerja menhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, memberi 'kejutan' dengan memberi skor sangat rendah, yaitu 11 dari 100 untuk kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI saat debat Ahad (7/1/2024) malam WIB. Penilaian itu diberikan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Anies menekankan, penilaiannya bukan atas dasar pribadi, melainkan murni mengkritik gaya kepemimpinan Prabowo. "Ini adalah soal keselamatan dan keamanan bangsa, karena itulah kita sampaikan fakta-fakta mengapa kita harus melakukan perubahan dan ketika di situ kita tunjukkan apa saja yang selama ini menjadi masalah, justru karena itulah kita akan melakukan koreksi," kata Anies.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut menyampaikan, ingin menciptakan kepemimpinan yang berlandaskan pada etika. Sehingga, hal yang dilakukan pemimpin tanpa memandang nilai etis, tidak layak dan mesti diubah.
"Kita ingin menghadirkan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika, kepemimpinan yang mengutip kata-kata Panglima Jenderal Sudirman 'hendaknya perjuangan kita berdasarkan pada kesucian'. Karena itu, jangan lakukan kompromi dalam urusan etika," ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies menuturkan, etika adalah nomor satu ketika memimpin sebuah mekanisme pertahanan angkatan perang. Sehingga dia menekankan akan memastikan etika dijunjung tinggi.
"Jadi ini adalah usaha kita untuk memastikan bahwa keamanan itu nyata. Sehingga ketika tadi saya sampaikan ini adalah urusan negara, ini adalah urusan policy. Dengan begitu kami percaya, rakyat Indonesia bisa menyandingkan, bisa mengambil preferensi, bisa mengambil keputusan mana yang lebih tepat, siapa yang lebih tepat untuk dititipkan keselamatan, keamanan bagi bangsa kita," kata Anies menjelaskan.
Dalam debat capres di Jakarta pada Ahad malam WIB, Anies mengkritik sejumlah hal di tubuh Kemenhan RI di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Di antaranya, data kepemilikan lahan milik Prabowo, juga banyaknya 'orang dalam' terkait pengadaan alutsista di Kemenhan.
Tak punya kapasitas...
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyatakan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tidak punya kapasitas untuk menilai kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.
Dia menyebut Anies dan Ganjar merupakan politikus yang tidak memahami konsep pertahanan. "Silakan Pak Anies ngasih nilai 11 dari 100, Mas Ganjar beri nilai 5 dari 10, karena memang dalam pandangan kami, baik Mas Anies maupun Mas Ganjar tidak mempunyai credential maupun kapasitas untuk menilai tentang konsep pertahanan," ucap Nusron.
"Karena kalau kita lihat dari perspektif yang disampaikan tadi, (keduanya) banyak tampil sebagai politisi (yang) tidak mengerti tentang konsep pertahanan," kata Nusron menjawab pertanyaan wartawan.
Nusron berkeyakinan, mereka yang tidak punya memahami konsep pertahanan tidak patut memberi penilaian terhadap kinerja menteri pertahanan (menhan) dan kebijakan pertahanan. Apalagi, penilaian yang diberikan sangat buruk.
"Bagaimana orang yang tidak paham konsep pertahanan akan menilai tentang pertahanan. Makanya, kasih nilai suka-suka. Guru yang fakultasnya bukan guru Matematika, (yang) biasanya guru Bahasa Indonesia, tiba-tiba jadi guru Matematika, itu menilai Matematika pasti tidak paham sehingga ngasih nilai suka-suka," kata Nusron memberikan perumpamaan.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran itu pun memilih tidak ambil pusing terhadap skor buruk Prabowo sebagai menhan yang diberikan Ganjar dan Anies. Dia optimistis, rakyat Indonesia saat pemungutan suara pada 14 Februari 2024 bakal memberi nilai yang patut untuk pasangan Prabowo-Gibran.
"Silakan biar rakyat yang menilai, meskipun Pak Anies kasih nilai 11 dari 100, Pak Ganjar kasih 5 dari 10, tetapi Insyaallah, rakyat Indonesia pada 14 Februari 2024 akan kasih (Prabowo-Gibran) nilai 51 persen (suara), 52 persen kepada Prabowo-Gibran," kata Nusron optimistis.