Kemenhan Lunasi Pembayaran, 42 Jet Rafale untuk TNI AU Siap Diproduksi

Tahap terakhir kontrak pembelian 18 jet Rafale untuk Indonesia mulai berlaku Senin.

Republika/Erick Purnama Putra
Jet Dassault Rafale dipamerkan di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/11/2022). Pameran berbagai jenis pesawat tempur, angkut, dan helikopter merupakan rangkaian dari Indo Defence 2022 yang dipusatkan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat yang berlangsung pada 2-5 November 2022.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tahap terakhir kontrak pembelian 18 jet Rafale untuk Indonesia mulai berlaku per Senin (8/12/2024). Hal itu menyusul mulai berlakunya tahap pertama dan kedua dari pembelian enam dan 18 Rafale pada September 2022 dan Agustus 2023.

Baca Juga


Dengan demikian, hal itu melengkapi jumlah pesawat yang dipesan untuk memperkuat TNI AU berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada Februari 2022. Adapun Kementerian Pertahanan (Kemenhan) total mengakuisisi 42 jet Rafale dari pabrikan Dasaault Rafale.

"Dalam memilih Rafale, Indonesia telah memilih alutsisa unik untuk kedaulatan dan kemandirian operasional yang akan membantu mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan regional yang besar," kata Chairman dan CEO Dassault Aviation, Eric Trappier dikutip dari laman resmi di Paris, Selasa (9/1/2024).

Pabrikan pun segera memulai proses produksi. "Pilihan ini juga mengkonsolidasikan kerja sama industri dan akademik yang ambisius. Kami berkomitmen penuh untuk menyukseskan kemitraan ini, dengan visi jangka panjang yang tegas," kata Eric menambahkan.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membayar kontrak tahap kedua sebanyak 18 jet Rafale kepada Dasault Aviation pada Kamis (10/8/2023). Pembayaran itu menyusul kontrak tahap pertama yang sudah lebih dulu dilunasi pada September 2022. Dengan begitu, Kemenhan sudah melakukan pembayaran terhadap 24 unit Rafale.

Secara total, Kemenhan menekan kontrak pembelian 42 jet generasi 4,5 tersebut untuk memperkuat TNI AU. Kala itu, kesepakatan pembelian dilakukan di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, disaksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Paris Florence Parly.

Dikutip dari laman resmi pabrikan pesawat tempur asal Prancis tersebut, akuisisi Rafale generasi terbaru untuk TNI AU  mencakup solusi 'turnkey' lengkap serta pengembalian industri yang substansial untuk sektor penerbangan Indonesia. Proyek pendidikan juga akan diluncurkan sebagai bagian dari pelatihan teknis pengetahuan penerbangan bagi pilot dan teknisi.

Nilai kontrak 42 Rafale...

Dari 42 unit Rafale yang dibeli Kemenhan, dilaporkan nilai kesepakatan kontrak di angka 8,1 miliar AS atau sekitar Rp 122,8 triliun. Rafale diproyeksikan bisa memperkuat TNI AU pada medio 2026.

Adapun Rafale merupakan pengganti atas batalnya rencana pembelian Sukhoi Su-35 dari Rusia pada era Menhan Ryamizard Ryacudu. Kala itu, Indonesia berencana membayar separuh nilai kontrak dengan barter komoditas. Namun, pembelian urung terlaksana karena ancaman sanksi CAATSA dari Amerika Serikat.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler