Umat Mulai Meninggalkan Alquran, Nubuat Rasulullah SAW dalam Alquran Surat Al-Furqan?
Rasulullah SAW ungkapkan fenomena selalu aktual umat yang meninggalkan Alquran
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di zaman digital sekarang ini, banyak umat Islam yang lebih sering bermain media sosial daripada membaca Alquran.
Agar tidak menjadi umat yang meninggalkan Alquran, umat Islam pun dianjurkan untuk melakukan muhasabah diri. Dalam surat Al-Furqan ayat 30, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
Artinya: Rasul (Nabi Muhammad) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini (sebagai) sesuatu yang diabaikan.” (QS Al-Furqan [25]: 30).
Menurut Tafsir Tahlili Kemenag RI, pada ayat tersebut Rasulullah mengadu kepada Allah dengan berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Aquran ini sesuatu yang tidak perlu dihiraukan. Mereka tidak beriman kepadanya, tidak memperhatikan janji dan peringatannya. Bahkan mereka berpaling darinya dan menolak mengikutinya.” Kemudian Allah menyuruh rasul-Nya berlaku sabar dan tabah menghadapi kaumnya.
Sedangkan dalam Tafsir Ringkas Kemenag dijelaskan, Nabi Muhammad SAW sendiri mengeluhkan lingkungan masyarakat Quraisy yang buruk.
Mereka lalai terhadap kitab suci Alquran yang berisi peringatan-peringatan. Rasulullah SAW berkata dengan segala keluh kesahnya 'Ya tuhanku yang Maharahman dan Rahim! sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini diabaikan. Mereka tidak mau mendengarkan, apalagi mengamalkannya."
Surat Al-Furqan ayat 30 di atas mengisyaratkan bahwa lingkungan ikut mempengaruhi jalan hidup seseorang. Allah SWT lalu ingin menenangkan hati Nabi Muhammad SAW, bahwa setiap nabi dari masa lalu adalah sama. Selalu saja berhadapan dengan para pengingkar. Allah SWT berfirman:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ Artinya: “Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin…..” (QS al-An’am [7]: 112).
Manusia gampang teperdaya oleh rayuan setan. Dengan itu Allah SWT ingin mengetahui siapa di antara mereka yang taat kepada-Nya dan mana yang tidak. Tetapi cukuplah tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong bagi siapa yang dikehendaki-Nya yaitu mereka yang ikhlas berada di jalan yang benar.
Cendekiawan Muslim dalam bidang ilmu tafsir, Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa meninggalkan tadabbur ayat-ayat Alquran dan memahami isinya juga termasuk meninggalkan Alquran.
Karena itu, umat Islam sekarang ini harus membuat gerakan secara massif untuk kembali ke Alquran, dengan membaca dan memahami isinya.
Dalam kitab tafsir Li Yaddabbaru Ayatih karya Markaz Tadabbur dijelaskan, hendaknya setiap Muslim senantiasa mengamati ayat yang mulia tersebut, dan menaruh pandangannya yang begitu dalam berkali-kali.
Hal ini penting untuk membukakan bagi dirinya jalan keluar dari jalan yang buntu ini, dan bencana yang besar ini, yang telah menyebar luas ke berbagai wilayah kaum Muslimin, yaitu musibah meninggalkan Alquran.
Dalam kitab tafsir itu, Syekh Prof Umar bin Abdullah al-Muqbil mengatakan, menjauh dari Alquran benar-benar akan mengakibatkan kerasnya hati, persis sama dengan kerasnya tanah kering yang lama tidak tersiram air, sehingga ia tidak dapat dimanfaatkan kecuali hanya sedikit darinya; sampai-sampai dirinya mengarah kepada syahwat yang terlarang, dan itulah permulaan ia akan berpaling dari agama ini.
Keutamaan membaca...
Keutamaan membaca Alquran
Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, berikut lima keutamaan membaca Alquran:
1. Perniagaan yang tidak pernah merugi
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ# لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Alquran) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Mahapengampun, Mahapensyukur." (QS Fathir: 29-30).
Dalam ayat ini Allah SWT menjanjikan kepada ahlul Quran (para pembaca Alquran yang mengamalkannya) pahala yang besar, dan Dia memberikan tambahan kepada mereka karunia yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh-Nya. Sungguh, beruntunglah orang-orang yang disifati sesuai dengan ayat tersebut.
Terkait dengannya, Imam Qatadah rahimahullah, sebagaimana dikutip dari Tafsir karya Ibnu Katsir berkata, "Mutharrif, jika membaca ayat ini, berkata: 'Ini adalah ayat para qari.”
Dalam kitab tafsirnya, Imam al-Qurthubi berkata tentang ayat di atas: "Ini adalah ayat para qari yang mengamalkan (isinya) dan memahaminya."
2. Memperoleh pahala yang banyak
Ibnu Mas'ud RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuluh pahala. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR At-Tirmidzi).
3. Mendapatkan syafaat pada Hari Kiamat
Rasulullah SAW bersabda:
اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأ صحابه
"Bacalah Alquran, sesungguhnya ia pada hari Kiamat akan datang memberi syafaat kepada pembacanya." (HR Muslim).
4. Sebagai kebaikan bagi pembacanya
Hal ini berlaku baik bagi yang sudah mahir maupun yang masih terbata-bata. Rasulullah SAW bersabda:
الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة، والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق، له أجران
"Orang yang mahir membaca Alquran maka dia bersama-sama dengan malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Alquran dengan terbata-bata dan merasakan kesulitan maka baginya dua pahala." (HR Muslim).
5. Pencapaian yang lebih baik dari harta dunia
Uqbah bin Amir RA berkata:
خَرَجَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ وَنَحْنُ في الصُّفَّةِ، فَقالَ: أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَومٍ إلى بُطْحَانَ، أَوْ إلى العَقِيقِ، فَيَأْتِيَ منه بنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ في غيرِ إثْمٍ، وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ؟ فَقُلْنَا: يا رَسولَ اللهِ، نُحِبُّ ذلكَ، قالَ: أَفلا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إلى المَسْجِدِ فَيَعْلَمُ، أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِن كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، خَيْرٌ له مِن نَاقَتَيْنِ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ له مِن ثَلَاثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ له مِن أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإبِلِ
"Rasulullah SAW keluar dan kami berada di Shuffah saat itu, lalu beliau bersabda: 'Siapa di antara kalian yang suka setiap hari pergi ke lembah Buth-han atau lembah Aqiq kemudian pulang membawa dua unta yang gemuk tanpa berbuat dosa dan tanpa memutuskan hubungan silaturahim?'
Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki
Kami menjawab, 'Wahai Rasulullah, kami menginginkan hal tersebut'.
Beliau bersabda, 'Tidakkah salah satu di antara kalian pergi ke masjid kemudian mempelajari atau membaca dua ayat dari Kitabullah sebab hal itu lebih baik baginya daripada mendapatkan dua unta, tiga ayat lebih baik daripada tiga unta, empat ayat lebih baik daripada empat unta, dan dari sekian jumlah ayat maka itu lebih baik daripada sekian jumlah unta." (HR Muslim dan Ibnu Hibban).
Adapun Alquran merupakan Kalamullah, yang memiliki sifat-sifat yang agung. Maka seorang hamba yang ingin mendapatkan anugrah besar dari-Nya sudah seharusnya menghabiskan umurnya dengan membaca, mempelajari serta mengamalkan kandungannya.