Pengamat Ingatkan Emosi dan Kerap Mengumpat Bisa Turunkan Elektabilitas Prabowo
Pengamat ingatkan Prabowo yang emosional dan kerap mengumpat elektabilitas bisa turun
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul mengatakan elektabilitas calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, bisa menurun bila terus mempertahankan gaya berpidato yang emosional, mengumpat, dan selalu menyindir saingannya terutama Anies Baswedan.
Menurut Najmuddin, citra gemoy yang dibangun tim kampanye akan sia-sia bila Prabowo kembali memperlihatkan karakter aslinya sebagai sosok yang keras dan temperamen.
"Prabowo selalu kampanye marah-marah setelah tampil di debat ketiga. Itu akan menghilangkan image gemoy dan dapat menurunkan elektabilitasnya sendiri," kata Najmuddin, Jumat (12/1/2024).
Najmuddin menyebut dengan menampilkan sikap emosional terlepas itu diskenariokan atau tidak, akan membuat Prabowo ditinggalkan pemilihnya. Karena dengan cara emosional, rakyat tidak dapat menangkap pesan-pesan visi, ide dan gagasan yang dibawa Prabowo-Gibran.
Harusnya di sisa masa kampanye menurut Najmuddin, Prabowo dapat tampil lebih kalem dan membangun dialektika dengan masyarakat tentang gagasan apa yang ia tawarkan untuk membangun bangsa bila terpilih menjadi presiden.
Najmuddin menambahkan ada kesan Prabowo-Gibran terlalu percaya diri karena tingkat elektabilitasnya tertinggi dibandingkan paslon lainnya. Tapi kata Najmuddin, perlu diingat tingginya elektabilitas Prabowo karena dukungan dari Presiden Joko Widodo. Najmuddin mengingatkan Prabowo-Gibran bisa saja kalah bila ternyata elektabilitas mereka turun dan pilpres berlangsung dua putaran.
"Kalau dua putaran, kekuatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersatu, angan-angan Prabowo menjadi presiden bisa tidak kesampaian," ucap Najmuddin.
Diketahui dalam safari kampanyenya ke beberapa titik di Riau dan Jambi beberapa hari lalu, Prabowo mengumpat rivalnya sampai mengeluarkan kata-kata 'tolol' dan 'goblok'. Umpatan Prabowo ini masih seputar pembahasan ketika debat capres ketiga akhir pekan lalu di mana Prabowo merasa dikeroyok Anies dan Ganjar masalah pertahanan.