Luhut Pastikan World Water Forum Jadi Agenda Internasional Terakhir Jokowi

Luhut minta WWF bisa menghasilkan hal positif yang konkret.

Antara/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan diwawancarai awak media di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat (22/12/2023).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, 18-24 Mei 2024 bakal sukses dan menjadi agenda internasional terakhir Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga


Dalam rapat koordinasi (rakor) panitia penyelenggaraan WWF ke-10 2024, di Bali, Jumat (12/1/2024), Luhut berharap Indonesia tidak hanya melangsungkan acara dengan baik, tapi juga memberikan hasil serta dampak yang konkret dan maksimal.

"Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah perhelatan beberapa acara internasional, dan WWF ke-10 ini adalah acara besar terakhir di masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kita harus persiapkan dengan sebaik-baiknya, baik penyelenggaraannya maupun hasilnya harus maksimal," kata Luhut yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia Nasional WWF ke-10 2024 dalam keterangan di Jakarta.

Luhut memaparkan, dalam WWF ke-10 2024 nanti, pemerintah harus mampu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki aksi-aksi konkret dalam pengelolaan sumber daya airnya yang besar. Salah satunya adalah capaian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah membangun 36 bendungan dari target 61 bendungan.

Begitu pula Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang telah melakukan konservasi air melalui rehabilitasi hutan seluas 179 juta hektare.

"Juga penyediaan air untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ini merupakan salah satu yang menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam aksi-aksi konkret seperti ini," ujarnya pula.

Luhut menekankan kembali bahwa selain sukses dari sisi penyelenggaraan, perhelatan tersebut juga diharapkan memberikan warisan (legacy) dan concrete deliverables bagi Indonesia dan dunia global.

"Saya tekankan kembali bahwa acara ini perlu diupayakan bersama sukses dalam penyelenggaraan, menghasilkan sesuatu yang menjadi legacy, dan concrete deliverables yang bermanfaat untuk Indonesia dan global. Namun juga jangan melupakan opening ceremony dan gala dinner yang indah dan berkesan untuk para kepala negara dan para undangan," ujarnya pula.

Dalam pelaksanaan WWF ke-10 nanti, akan dilaksanakan juga dua acara penting, yakni Pertemuan Kepala Negara Kerja Sama Hutan Tropis Indonesia-Brasil-Republik Demokratik Kongo (IBC), serta Peluncuran G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) termasuk sekretariatnya.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler