Di Tengah Fenomena 'Makan Tabungan', Jumlah Nasabah Bank Mega Syariah Tumbuh Positif

Tabungan haji menjadi salah satu produk yang paling digemari oleh nasabah.

istimewa
Bank Mega Syariah
Rep: Dian Fath Risalah Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi ekonomi yang tak menentu dan peningkatan biaya hidup menyebabkan fenomena "makan tabungan" atau dissavings, di masyarakat kelas menengah.

Baca Juga


Masyarakat Indonesia diproyeksikan masih akan cenderung menggunakan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pada 2024. Perilaku ini dipengaruhi oleh pulihnya roda ekonomi pasca-pandemi, yang berkontribusi pada peningkatan pengeluaran masyarakat.

Di tengah fenomena dissavings, masyarakat yang menggunakan produk tabungan Bank Mega Syariah justru semakin banyak. Terlihat dari jumlah rekening atau number of account (NoA) yang terus tumbuh positif.

Financial Planning and Accounting Division Head Bank Mega Syariah Hasrul Abdurahman menyampaikan sepanjang 2023, total NoA Bank Mega Syariah meningkat 10,45 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan tabungan industri bank umum yang naik 8,2 persen pada September 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebesar 97,22 persen nasabah Bank Mega Syariah memiliki produk tabungan. Sebanyak 70,61 persen dari total nasabah Bank Mega Syariah memiliki produk tabungan haji ini. 

"Tabungan haji menjadi salah satu produk yang paling digemari oleh nasabah Bank Mega Syariah," kata Hasrul.

Dari sisi usia, pemilik tabungan Bank Mega Syariah didominasi oleh usia lebih dari 35 tahun dengan profil pekerjaan paling banyak antara lain wiraswasta, ibu rumah tangga (IRT) dan pegawai swasta.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler