Bukan BYD, Ini Eksportir Terbesar Mobil China

Ekspor mobil China melebihi 5,22 juta unit.

Xinhua
Deretan mobil menunggu dimuat ke kapal untuk diekspor di Pelabuhan Yantai di Provinsi Shangdong, China timur, pada 9 Mei 2023.
Red: Firkah fansuri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menurut data dari Bea Cukai China, ekspor mobil China (termasuk sasis) akan melebihi 5,22 juta unit pada 2023. Nilai ekspor melebihi 101,6 miliar dolar AS, dan volume serta nilai ekspor memecahkan rekor sejarah. Mobil merek China telah diekspor ke lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Baca Juga


Dari 10 perusahaan eksportir otomotif teratas China, BYD sebagai produsen mobil terbesar China hanya menduduki peringkat keenam. Di peringkat pertama, Chery Automobile dengan 922,830 kendaraan, SAIC Passenger Cars 685,018 kendaraan, Tesla China 344,078 mobil, Geely Automobile 274,101 mobil, dan Great Wall Motors 267,756 kendaraan. 

Sementara itu BYD Automobile mengekspor 242,765 kendaraan, Changan Mobil mengekspor 191.917 mobil, SAIC General Motors dan Wuling 184.935 kendaraan, SAIC-GM  100.006 kendaraan, dan Jiangsu Yueda Kia 86.899 mobil.

Kontribusi terhadap perekonomian China.

Bea Cukai China menilai total ekspor negara ini pada tahun 2023 sebesar 3,38 triliun dolar AS, turun 4,6 persen. Peningkatan ekspor mobil berkontribusi langsung terhadap 1,2 persen ekspor China.

Sebagai latar belakang, pada tahun 2023, produksi dan penjualan mobil China melebihi 30 juta unit, yang merupakan rekor sejarah.

Menurut data bea cukai yang dikumpulkan oleh CPCA, China menempati peringkat pertama di dunia dalam hal kuantitas dan nilai ekspor mobil. Secara spesifik, ekspor mobil China sebesar 5,22 juta unit pada Januari hingga Desember 2023, dengan tingkat pertumbuhan ekspor sebesar 57 persen. 

Ekspor mobil Jepang dari Januari hingga November berjumlah 3,99 juta kendaraan, meningkat 15 persen dari tahun ke tahun. Volume ekspor tahunan pada tahun 2023 diperkirakan mencapai sekitar 4,3 juta kendaraan. Pada tahun 2023, ekspor mobil China akan melampaui Jepang yang berada di peringkat kedua sebanyak hampir 1 juta.

Mengenai nilai ekspor, ekspor mobil China pada Januari hingga Desember 2023 sebesar 101,6 miliar dolar AS, dengan tingkat pertumbuhan ekspor sebesar 69 persen. Ekspor mobil Tiongkok juga melampaui ekspor mobil Jepang.

Ekspor kendaraan utuh jauh lebih tinggi 

Selain itu, ekspor suku cadang mobil China mencapai 87,7 miliar dolar AS dari bulan Januari hingga Desember. Sedangkan total 189,3 miliar dolar AS untuk kendaraan lengkap dan suku cadang.

Rantai pasokan mobil China yang lengkap dan biaya yang lebih rendah merupakan salah satu alasan penting bagi peningkatan ekspor mobil China. Terutama ketika kekurangan bahan bakar otomotif dunia dimulai pada 2021 terjadi, rantai pasokan perusahaan mobil China relatif stabil. 

Hal ini membuat produksi mobil China stabil, sedikit perubahan biaya, dan meningkatkan daya saing internasional. Kondisi ini tercermin dari melonjaknya ekspor China ke Australia, Eropa, dan Asia Tenggara. Wilayah ini merupakan wilayah penjualan ekspor utama perusahaan mobil internasional tradisional.

Pada tahun 2023, ekspor mobil pembakaran internal (ICE) China diperkirakan sekitar 3,52 juta unit, meningkat sebesar 54 persen. Ekspor mobil listrik (EV) sekitar 1,7 juta unit, meningkat 57 persen.

Ekspor kendaraan energi baru China meningkat pada tiga kuartal pertama, namun ekspor sedikit melambat pada kuartal keempat. Hal ini terutama terkait dengan investigasi anti-subsidi yang dilakukan Eropa terhadap kendaraan listrik China. Di antara kendaraan listrik yang diekspor oleh China pada tahun 2023, kendaraan listrik murni akan mencapai 90 persen, dan PHEV akan mencapai 10 persen.

Daerah ekspor utama

Membandingkan beberapa data ekspor mobil China ke luar negeri pada tahun 2023, meskipun ekspor ke Amerika Selatan dan Afrika di belahan bumi selatan mengalami penurunan, namun ekspor ke negara maju mengalami peningkatan, terutama ekspor ke Meksiko, Australia, Inggris, dan Israel mengalami peningkatan yang signifikan.

Ekspor Tiongkok secara keseluruhan ke Rusia dan negara-negara bekas CIS meningkat pesat pada tahun 2023, masing-masing menyumbang 42 persen dan 59 persen dari peningkatan ekspor otomotif Tiongkok pada tahun tersebut. 

Pada tahun 2023, diperkirakan ekspor mobil China ke negara-negara CIS berjumlah sekitar 1,35 juta kendaraan, meningkat sebesar 412 persen; nilai ekspor akan mencapai 25,6 miliar dolar AS, meningkat sebesar 327 persen, di mana 950.000 mobil akan diekspor ke Rusia, meningkat sebesar 481 persen; nilai ekspornya akan mencapai 19,7 miliar USD, meningkat 388 persen.

sumber : carNewsChina.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler