Produsen Mobil China: Masa Depan Otomotif adalah EV
Permintaan akan mobil listrik masih akan semakin meningkat.
REPUBLIKA.CO.ID, CHONGQING -- Changan Automobile menyampaikan, masa depan otomotif adalah kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Chief Software Architect & Chief Technology Officer Changan Automobile Frank Han di Chongqing, China, pada Selasa (7/11/2023), menyebut, kendaraan masa depan bukan hanya sebagai alat transportasi, melainkan penyatuan teknologi informasi dan komunikasi dalam kendaraan. "Itulah mengapa saya katakan bahwa kendaraan tidak lagi hanya menjadi alat transportasi, tapi juga bertransformasi menjadi bagian teknologi informasi dan komunikasi atau menjadi mobile robot, itu adalah perubahan yang natural," kata Frank.
Karena itu, Frank menyebut, departemen riset (research and development) dalam industri otomotif sangat penting. Changan sendiri memiliki total 17 ribu insinyur untuk membuat kendaraan listrik.
"Sebanyak 17 ribu orang untuk mengurus bagian mekanik elektronik, E/E architectures, perangkat keras, perangkat lunak, algoritma untuk autonomous driving, cloud application dan lainnya jadi memang bagian riset mengambil bagian besar khususnya untuk kendaraan listrik," ujar Frank.
Frank mengaku, untuk divisi yang dipimpinnya, membentuk tim dalam waktu tiga tahun agar dapat membangun kendaraan listrik baru. "Dan dari mereka, ada 3.000 orang dari mereka adalah insinyur muda. Itu baru tim untuk membangun E/E architectures, perangkat keras, perangkat lunak, algoritma untuk autonomous driving, cloud application dan belum termasuk insinyur untuk mengerjakan kerangka dasar mobil, baterai, mesin, bagian kontrol dan lainnya," kata Frank.
Frank menyebut permintaan akan mobil listrik masih akan semakin meningkat. Karena konsumen tidak hanya ingin mobil yang berkualitas tinggi dan aman, tapi juga yang punya fitur canggih.
"Kami memberikan mobil dengan fitur-fitur canggih demi memberikan kepuasan pengalaman kepada pelanggan, jadi kami menyediakan layanan bukan hanya mobil sebagai suatu barang, seperti orang menggunakan ponsel canggih, kami hanya meniru cara kerjanya, itulah mengapa orang suka dengan mobil China," ujar Frank.