Anies Ingin Bangun Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA Seperti JIS di Ambon
Capres Anies ingin membangun lapangan plus tribun di kampung-kampung Kota Ambon.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, mengatakan bakal membangun fasilitas lapangan sepak bola berstandar FIFA di Ambon jika terpilih dalam Pilpres 2024. Dia menyebut fasilitas tersebut nantinya akan dibangun di kampung-kampung Kota Ambom, Provinsi Maluku.
"Saya baca buku Jalan Lain ke Tulehu (karya Zen RS). Sepak bola ini bagian dari kultur di sini bagian dari kebudayaan, karena itu harus kita berikan kesempatan untuk bibit-bibit muda tumbuh berkembang," kata Anies saat hadir dalam agenda 'Desak Anies' di Ambon, dikutip dari Jakarta, Senin (15/1/2024).
Anies menyebut, sepak bola di Ambon telah menjadi salah satu ajang pemersatu. Hal itu terlihat dari adanya cerita ‘Cahaya dari Timur’ yang telah difilmkan sekitar satu dekade yang lalu.
"Kami ingin agar sepak bola ini tumbuh, jadi apa yang kami lakukan kami akan membangun lapangan-lapangan sepak bola di kampung-kampung yang berstandar FIFA," ujar eks mendikbud tersebut.
Berdasarkan penggambaran dari gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut, lapangan sepak bola yang ingin dibangun di Ambon kurang lebih memiliki fasilitas rumput yang berstandar FIFA. Pun lengkap dengan fasilitas tribun penontonnya.
"Rumputnya berstandar FIFA, jangan diganti-ganti nanti rumputnya ya, tolong jangan diganti-ganti karena ganti-ganti bikin repot nantinya," tuturnya berseloroh, seperti mengingatkan kepada pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Anies pun bercerita dirinya telah membangun lapangan sepak bola berstandar FIFA, yang tidak lain adalah JIS. Stadion itu diketahui dibangun di kawasan bermukiman di Jakarta Utara.
"Di Jakarta kami bangun lapangan standar FIFA di tengah-tengah kampung-kampung kumuh dan padat. Lapangannya dengan rumput FIFA, kenapa di tengah-tengah kampung padat? Saya sampaikan waktu itu kepada semua, begitu banyak anak-anak potensial bermain sepak bola tapi mereka dari keluarga yang kurang mampu," ujar Anies.
"Akibatnya mereka tidak pernah merasakan fasilitas yang bertaraf internasional. Kami bangun itu di tengah perkampungan dan kami berikan tulisan amat besar, bahwa lapangan ini tidak untuk dikomersialkan, lapangan ini untuk dipakai oleh rakyat kebanyakan, yang daftar duluan dapat," ucap Anies menambahkan.
Fasilitasi talenta anak muda... (baca halaman 2)
Dia juga menekankan, pembangunan lapangan sepak bola di kampung-kampung bertujuan tidak lain untuk memfasilitasi para talenta atau anak-anak muda agar bisa mengembangkan bakatnya di bidang olahraga. Sehingga meskipun mereka dari keluarga tidak mampu, tetap bisa merasakan lapangan yang berkelas dunia.
"Jadi kami melihat banyak lapangan standar FIFA hanya bisa dinikmati oleh anak-anak dari keluarga mampu karena sekali main mereka harus bayar yang cukup mahal. Biarkan negara menyiapkan fasilitas kelas dunia, tanpa harus bayar supaya rakyat merasakan Republik hadir untuk semuanya," ucap Anies.