Perbedaan Mendasar yang Bisa Ganjal Wacana Koalisi 01 dan 03 Menurut Analis Politik
Belakangan muncul wacana koalisi antara kubu 01 dan 03 untuk putaran kedua pilpres.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrian Fachri, Nawir Arsyad Akbar
Wacana koalisi antara kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD belakangan mengemuka meski Pilpres 2024 belum digelar. Menurut, analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, koalisi antara kubu 01 dan 03 sangat memungkinkan, namun diperkirakan akan menemukan ganjalan.
Ganjalan itu, menurut Arifki, yakni sulitnya mempersatukan arus bawah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, kedua partai ini sama-sama memiliki ideologi yang bertentangan dan secara nasional belum pernah ada sejarah koalisi antara PKS dengan PDIP.
"Secara akar rumput sedikit sulit mempertemukan ideologi dan kepentingan partai pengusung Ganjar dan Anies. Nanti PKS dan PDIP bersatu di akar rumput untuk mendukung capres yang sama. Kedekatan ini bisa saja terjadi, namun hal ini bakal sulit untuk terealisasi," kata Arifki, Senin (15/1/2024).
Arifki menyebut kepentingan PKS dan partai-partai pendukung Ganjar di Pemilu 2024 tentu terkait dengan efek ekor jas yang didapatkannya dalam mendukung capres terhadap suara partai. Hal ini kata dia bakal berbeda jika pemilu berlangsung dua putaran. Besar kemungkinan partai pengusung Anies dan Ganjar bakal menyebar untuk bernegosiasi dengan paslon yang berkemungkinan menang.
“Pemilih Anies dan Ganjar tentu punya calon alternatif, jika capres pilihan mereka tidak lolos diputaran pertama. Cukup sulit bagi elite paslon 01 dan 03 untuk memaksa pemilih untuk pindah dukungan, padahal di hati mereka sudah ada pilihan alternatif," tutup Arifki.
Sebelumnya, pengamat politik, Aditya Perdana, mengatakan pujian terhadap capres nomor urut 01, Anies Baswedan kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, merupakan sinyal untuk membuka pintu berkoalisi. Menurut Aditya, ada kemungkinan Pilpres 2024akan berlangsung dua putaran.
Hampir dipastikan maju ke putaran kedua menurut beberapa survei adalah pasangan Prabowo-Gibran. Sementara, lawan yang akan dihadapi Prabowo-Gibran di putaran kedua adalah antara Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud.
"Memang kelihatan antara 01 (Anies-Muhaimin) dan 03 (Ganjar-Mahfud) serta pendukungnya mencoba membuka langkah berkoalisi. Hal ini wajar karena berpikir taktis dan strategis," kata Aditya, Jumat (12/1/2024).
Meski begitu, Aditya melihat terlalu cepat bila paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud berbicara koalisi. Karena sebenarnya dua paslon ini yang akan bertarung sengit untuk memperebutkan peringkat dua untuk dapat maju ke putaran kedua melawan Prabowo-Gibran.
"Mereka sudah mencoba mendekat di saat mereka sebenarnya sedang bertarung sengit," ucap Aditya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, partainya tidak mempermasalahkan capres yang mereka dukung, Anies Rasyid Baswedan, mulai menebarkan kode berkoalisi dengan partai-partai pendukung Ganjar-Mahfud untuk menghadapi paslon Prabowo-Gibran di putaran dua Pilpres 2024. Menurut Mardani, PKS mendukung Anies menjalin komunikasi dengan siapa saja selagi dalam koridor membangun dan membawa bangsa ke arah kemajuan.
“Komunikasi dengan semua pihak untuk kemajuan tidak masalah, malah bagus. Yang penting komunikasi dulu. Kalau nanti bersama atau tidak kita lihat hasilnya,” kata Mardani, kepada Republika, Jumat (12/1/2024).
Tetapi, menurut Mardani, sebenarnya masih jauh bila dari sekarang membicarakan berkoalisi untuk menghadapi putaran kedua. Karena segala kemungkinan terkait hasil Pilpres 2024 menurut dia masih bisa terjadi.
Seandainya Pilpres berlangsung dua putaran, lanjut Mardani belum tentu juga yang akan dihadapi adalah pasangan Prabowo-Gibran. “Siapa tahu yang lolos ke putaran dua 01 dan 03,” ucap Mardani.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani mengatakan bahwa komunikasi dengan lawan politik merupakan hal yang positif. Termasuk kedekatannya dengan Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN) usai debat calon presiden (capres) pada 7 Januari lalu.
"Kami berusaha untuk bisa selalu berkomunikasi, bersilaturahmi, pesta kontestasi ini adalah pesta kontestasi, pesta rakyat. Jadi kami semua berharap bahwa siapa yang ikut dalam pesta kontestasi ini bisa menjalankan pesta demokrasi ini secara jujur, adil," ujar Puan di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (14/1/2024).
"(Komunikasi) Informal dan formal, kami lakukan bagaimana nantinya setelah 14 Februari itu. Ya membangun bangsa itu harus bersama-sama, tidak mungkin sendirian membangun bangsa itu," ujar Puan, menambahkan.
Adapun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri juga memasang target kemenangan untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam satu putaran. Puan menanggapi, pihaknya akan mencoba mewujudkannya dalam 26 hari terakhir masa kampanye.
"Kita coba, InsyaAllah ini waktu hanya tinggal 30 harian. Jadi kita coba dinamikanya, ini kan sekarang semuanya berusaha dan ini merupakan tantangan bagi kami untuk bisa memenangkan 14 Februari yang akan datang," ujar Ketua DPR itu.
Ganjar pun sudah angkat bicara soal adanya peluang kerja sama dengan kubu AMIN untuk putaran kedua Pilpres 2024. Ia tak menjawab tegas soal peluang itu, tapi Ganjar menyebut komunikasinya dengan pasangan calon nomor urut 1 itu sangat baik.
Apalagi dirinya, Mahfud MD, Anies, dan Muhaimin adalah alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Ditambah, dirinya juga merupakan Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) periode 2019-2024.
"Saya, Cak Imin, Mas Anies, dan Prof Mahfud, kami berempat kuliah di UGM, ketua alumninya saya. Kalau bercerita soal komunikasi, kami berempat sangat biasa berkomunikasi," ujar Ganjar kepada wartawan.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Nusron Wahid, mengatakan pihaknya tidak terpengaruh dengan adanya wacana koalisi pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud untuk Pilpres putaran kedua. Prabowo-Gibran menurut Nusron fokus untuk menyudahi Pilpres 2024 dengan kemenangan satu putaran saja.
"Kami belum ada bayangan dua putaran. Kami yakin satu putaran saja, dan 14 Februari 2024 itu Pilpres sudah selesai," kata Nusron di Media Center Prabowo-Gibran di Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024).
Karena optimisme menang satu putaran, TKN menurut Nusron tidak memikirkan koalisi lagi setelah ini. Mereka yakin Prabowo-Gibran menang satu putaran karena survei yang dilakukan lembaga kredibel dan juga survei internal, elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik mendekati 50 persen.
Nusron menyebut banyak dari masyarakat menginginkan Pemilu satu putaran saja karena lelah dengan kontestasi Pemilu. Rakyat, kata dia, setelah 14 Februari 2024 ingin selesai dengan segala isu Pilpres dan fokus pada persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
Selain itu, menyudahi Pilpres 2024 satu putaran lanjut Nusron juga untuk efisiensi biaya. Karena dengan mencegah pilpres dua putaran, mereka mampu berkontribusi menghemat anggaran negara yang dikelola KPU sebanyak Rp 27 triliun.
"Rp 17 triliun anggaran KPU untuk penyelenggaraan dan Rp 10 triliun untuk anggaran pengamanan,"ujar Nusron.
Adapun, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo-Gibran tidak khawatir dengan adanya isu terbentuknya koalisi baru antara paslon nomor urut 01 dan 03.
"Kan partai yang mendukung Pak Prabowo Gibran kan 45 persen, jadi kami enggak khawatir," kata Airlangga saat ditemui di Hotel Pullman, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikutip Antara, Ahad (14/1/2024).
Menurut dia, saat ini koalisi di belakang Prabowo-Gibran sangat kuat. Elektabilitas keduanya juga dinilai stabil mengungguli Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Airlangga yakin koalisi yang terbentuk antara paslon nomor urut 01 dan 03 tidak akan menghalangi kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran dalam pemilihan presiden nanti. Ketika menyinggung kesempatan untuk berkomunikasi dengan salah satu lawan untuk membangun koalisi, Airlangga mengaku belum merencanakan hal tersebut.
"Yang penting sekarang menangkan dahulu pemilihan umum (pemilu) anggota legislatif dan pemilu presiden/wakil presiden (pilpres), sesudah itu baru berbicara lagi," kata dia.