Tanggap Darurat Banjir di Kabupaten Bandung, Bupati Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Warga

BNPB menyalurkan Rp 350 juta untuk mendukung upaya penanganan bencana banjir.

Edi Yusuf/Republika
Warga terdampak banjir menerima bantuan saat kunjungan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Bupati Bandung Dadang Supriatna di Pos Pengungsian Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Senin (15/1/2024)
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Dalam masa tanggap darurat ini, Bupati Bandung Dadang Supriatna berupaya memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak bencana.

Baca Juga


Status tanggap darurat banjir itu ditetapkan mulai 13 Januari 2024 sampai 26 Januari 2024. Bupati menyebut pemberlakukan status dapat diperpanjang atau diperpendek, sesuai kebutuhan. “Status tanggap darurat banjir ini sudah berjalan dari tiga hari yang lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah membuat dapur umum dan lain sebagainya,” kata Bupati di Kabupaten Bandung, Senin (15/1/2024).

Pemkab Bandung menetapkan status tanggap darurat itu merespons kejadian banjir yang terjadi sejak 11 Januari 2024. Sebelumnya dilaporkan tanggul Sungai Cigede ada yang jebol, sehingga memicu banjir yang melanda wilayah Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot. Dikabarkan ada ribuan rumah dan puluhan ribu warga yang terdampak.

Bupati memastikan penanganan terhadap warga terdampak bencana itu. “Ada yang namanya dalam kondisi yang saat ini dalam penanganan darurat, yaitu kebutuhan dasar masyarakat yang harus kita perhatikan,” ujar dia.

Selain itu, Bupati mengatakan, Pemkab Bandung akan melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kejadian banjir. “Pascabencana ini kita akan tindak lanjuti dari mulai hulu sampai ke hilir seperti apa. Tapi, yang jelas saya sangat setuju bahwa penanganan ini bukan secara parsial, tapi secara komprehensif,” kata Bupati.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan sebesar Rp 350 juta untuk dukungan operasional penanganan bencana di Kabupaten Bandung. Menurut dia, dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk satu pekan ke depan untuk pemenuhan kebutuhan makan, penyediaan sarana MCK (mandi, cuci, kakus), dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

“Kami pastikan kebutuhan dasar dari para pengungsi selama tujuh hari ini betul-betul tertangani dan terpenuhi. Untuk tahap awal ini Rp 350 juta, untuk digunakan selama tujuh hari ini. Tentu saja kalau ada kekurangan nanti akan ditambah,” kata Suharyanto.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler