Ibu Rumah Tangga Titipkan Anak di Daycare, Apa Manfaatnya?

Menitipkan anak di daycare bisa memberikan dampak positif bagi anak.

Republika/Prayogi
Menitipkan anak di daycare bisa memberikan dampak positif bagi anak.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, viral video ibu rumah tangga (IRT) yang mengaku menitipkan anaknya di tempat penitipan anak atau daycare. Video tersebut memicu perbincangan hangat dan kontroversi di kalangan warganet.

Baca Juga


Dalam video tersebut, sang ibu rumah tangga menjelaskan sejumlah pertimbangan yang membuatnya memutuskan untuk menitipkan anak balitanya di daycare meski tidak bekerja. Menurut sang ibu rumah tangga, daycare dapat menjadi salah satu solusi bagi anaknya membutuhkan stimulasi lebih kompleks, termasuk dalam hal meningkatkan keterampilan sosial.

Di sisi lain, sang ibu rumah tangga juga mengungkapkan dirinya sempat mengalami kelelahan karena kerap mengorbankan jam tidur untuk bisa menjalankan perannya di rumah sekaligus berkarya. Bahkan, dia sampai harus dirawat di rumah sakit.

Sebagian warganet mengungkapkan ketidaksetujuan mereka atas keputusan sang ibu melalui media sosial X. Menurut para warganet tersebut, anak lebih baik diasuh sepenuhnya oleh orang tua, terlebih bila sang ibu merupakan ibu rumah tangga.

"Aku memang lebih suka lihat anak sama ibunya sih. Meskipun kalau di daycare mungkin anak bisa lebih mandiri. Tapi anak juga butuh kedekatan dan kehangatan dari orang (tua atau) ibunya," ungkap seorang warganet, seperti dikutip dari X pada Selasa (16/1/2024).

Namun, tak sedikit pula warganet yang memberikan pembelaan. Menurut para warganet ini, tiap orang tua pasti memiliki pertimbangan tersendiri dan menginginkan yang terbaik untuk anak mereka. Mereka menyatakan bahwa menitipkan anak ke daycare bukan berarti menelantarkan anak.

Orang tua tetap bisa terlibat dalam proses tumbuh kembang anak meski mereka menitipkan anak ke daycare. Terlebih, durasi penitipan anak di daycare relatif tidak lama. Beberapa penitipan anak bahkan ada yang hanya berdurasi dua jam saja.

"Kalo tujuannya biar bisa kerja atau mungkin sekedar biar punya waktu sendiri, sebagai ibu menurut aku wajar-wajar aja, toh ibu juga manusia. Apa salahnya sih berusaha untuk tetap waras? Ngurus anak + kerjaan rumah seharian itu capek loh, yang penting mah jangan lepas tanggung jawab," tutur warganet lainnya di X.

Menitipkan anak dapat memberikan dampak....

 

 

Tak hanya dapat membawa sejumlah manfaat bagi ibu rumah tangga, menitipkan anak di daycare juga bisa memberikan dampak positif bagi anak. Berikut ini adalah enam manfaat dari menitipkan anak di daycare, seperti dikutip dari laman resmi KLAY Child Development and Care.

1. Lingkungan Terstruktur dan Guru Terlatih

Usia 0-6 tahun merupakan periode yang sensitif. Di rentang usia ini, otak anak berkembang dengan lebih cepat dan mampu menyerap banyak informasi. Daycare dapat menyediakan lingkungan yang terstruktur dan guru yang terlatih untuk memastikan anak-anak mendapatkan informasi dan stimulasi terbaik, sesuai dengan usia mereka.

2. Teman Sebaya

Menitipkan anak di daycare memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan banyak teman sebaya. Interaksi dengan teman sebaya ini bisa membantu mengasah keterampilan sosial anak, seperti keterampilan dalam hal berkomunikasi, berempati, berbagi, mempercayai, hingga mengekspresikan rasa kasih sayang.

3. Aman untuk Anak

Anak-anak secara alami memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka akan menunjukkan perilaku yang aktif untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitar mereka. Kehadiran para guru dan pengasuh di //daycare// dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi anak-anak untuk bereksplorasi dengan aman.

4. Melatih Kemandirian dan Menumbuhkan Kepercayaan Diri

Saat berada di daycare, anak akan didorong untuk lebih berani mengeksplorasi lingkungan di sekitar dan berinteraksi dengan teman sebaya. Daycare juga memungkinkan anak untuk menemukan hal-hal yang mereka minati serta hobi mereka.

Beragam kesempatan ini akan mengasah kecerdasan emosional hingga kemandirian anak. Kemandirian yang muncul di usia dini akan turut meningkatkan rasa percaya diri anak.

5. Belajar Berperilaku

Interaksi yang terbangun antara anak dengan teman sebaya dan guru di daycare memungkinkan anak untuk belajar berperilaku yang lebih baik dalam interaksi sosial. Sebagai contoh, anak dapat belajar mengucapkan terima kasih kepada orang lain, belajar mendengarkan sebelum memberikan respons, serta berlatih untuk sabar saat menunggu giliran.

Sesuai Usia

 

Daycare yang berkualitas baik akan memiliki kurikulum yang sesuai dengan usia anak. Kurikulum yang sesuai dengan usia dapat menumbuhkan ketertarikan anak untuk belajar. Tak jarang, daycare yang baik juga dapat memperkenalkan ide dan konsep baru kepada anak melalui cara baru nan menarik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler