Danrem 072/Pamungkas Sebut Sudah Mapping Kerawanan Pemilu 2024

Kerawanan selama tahapan pemilu hampir sama di semua daerah di Indonesia.

Republika.co.id
Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas, Brigjen Zainul Bahar.
Rep: Silvy Dian Setiawan  Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Selama berjalannya tahapan Pemilu 2024 rawan terjadi gesekan atau konflik di masyarakat, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas, Brigjen Zainul Bahar menyampaikan, pihaknya sudah memetakan kerawanan pemilu di DIY.


"Kerawanan mudah-mudahan kita sudah mapping-kan. Kita pun sudah tahu, anggota kita sudah kita ajari berbuat seperti apa. Pengalaman-pengalaman yang kemarin ya sudah lah sudah kita tutup sampai segitu saja," kata Zainul usai Apel Kesiapsiagaan Pengamanan Pemilu Tahun 2024 Satuan di Wilayah DIY yang digelar di Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Rabu (17/1/2024).

Menurut Zainul, kerawanan selama tahapan pemilu hampir sama di semua daerah di Indonesia. Pihaknya mengedepankan pendekatan humanis kepada masyarakat untuk memitigasi berbagai kemungkinan potensi gesekan atau konflik selama berjalannya tahapan pemilu.

"Saya kira semua sama yaitu gesekan antarmasyarakat, dan mudah-mudahan itu semua sudah bisa kita antisipasi. Rencana juga kedepan kita mau mengapelkan ormas yang ada, itu terlibat, menggelar ya silaturahim, mengapelkan mereka, bagaimana mereka menjaga kondusivitas yang ada disini aman, yang penting Yogya harus aman," jelasnya.

Zainul menyebut, jajarannya sudah menyiapkan berbagai hal untuk mengantisipasi adanya gesekan selama berjalannya tahapan Pemilu 2024 di DIY. Pengamanan selama Pemilu 2024, dilakukan dengan berbagai komponen, termasuk Polri di sejumlah titik rawan.

"Kita punya sasaran masing-masing, komposisi untuk pengamanan sudah ada disampaikan, berapa orangnya. Kami sebagai TNI, kami tetap mem-back up perbantuan, semua ini kita back up," ucap Zainul.

Zainul tidak menampik, pemilu memiliki potensi konflik yang tinggi dan kompleks. Untuk itu, dalam rangka menjaga keamanan dan kelancaran pesta demokrasi di 2024, seluruh komponen yang terlibat diharapkan dapat bekerja sama untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan kondusivitas di wilayah.

" Kita tidak boleh mengesampingkan potensi konflik sekecil apapun, dan harus dapat mengantisipasi agar tidak berkembang menjadi konflik yang membesar, yang dapat mengancam keutuhan bangsa," ucap Zainul.

Netralitas TNI-Polri...

Zainul menuturkan, netralitas merupakan komitmen TNI-Polri untuk tidak berpolitik praktis dengan mendukung salah satu calon yang saat ini sedang berkontestasi. "Hal tersebut tidak bisa ditawar-tawar lagi karena menjadi kunci kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI-Polri," kata Zainul.

Dia juga menegaskan agar TNI-Polri tidak mudah terprovokasi dan terpancing emosi selama berlangsungnya proses pemilu. Pasalnya, hal tersebut dapat merusak citra TNI-Polri di mata masyarakat.

"Kita semua harus sanggup menahan diri, tunjukkan bahwa TNI manunggal kepada rakyat melalui kegiatan bakti sosial, dan senantiasa hadir untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat," ucap Zainul.

Dia juga menekankan agar TNI-Polri untuk terus menggaungkan pemilu damai agar tetap terpelihara keutuhan dan kerukunan bangsa. "Pahami tugas agar tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dan dijalankan dengan baik benar dan lancar," jelas Zainur.

Apel kesiapsiagaan Pemilu 2024 digelar secara serentak dengan melibatkan satuan dari TNI angkatan darat, udara, laut, Polri, dan linmas. Apel ini dilaksanakan di delapan titik di Provinsi Jawa Tengah dan DIY dengan jumlah total 5.610 personel.

"Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengecek dan memastikan kesiapan pasukan, dan perlengkapan satuan jajaran di DIY dalam menghadapi tugas pengamanan pemilu yang saat ini sedang berlangsung dengan rangkaian tahapannya," kata Zainul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler