Psikolog Bagikan Tips Agar Anak Bebas dari Kecanduan Game Online
Detoks gawai dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk membentuk ulang perilaku mereka.
REPUBLIKA KIDS -- Halo Kids... Bila anak sudah terlanjur keranjingan game, ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua. Psikolog anak dan remaja dari Klinik Kancil dan RS Mitra Keluarga Depok Ratih Zulhaqqi MPsi Psikolog menyampaikan, beberapa tips yang ampuh agar anak terlepas dari kecanduan game online.
"Pertama adalah manajemen pola asuh," kata Ratih seperti dinukil dari pemberitaan Republika.
Ia berkata, Bila usia anak masih kecil, orang tua mungkin bisa langsung membatasi penggunaan HP. Namun bila anak sudah memasuki usia remaja, orang tua perlu melakukan pendekatan yang berbeda.
"Kalau anaknya sudah remaja, orang tua harus lebih banyak ngobrol sama anaknya," timpal Ratih.
BACA JUGA: Akibat Anak-Anak Kecanduan Game Online, Pakar Pendidikan Sebut Indonesia Emas 2045 Terancam
Cara kedua dengan detoks gawai. Sebagian anak mungkin sudah mengalami kecanduan yang cukup berat. Ketika diambil gawainya, mereka bisa menunjukkan reaksi seperti menangis, marah, atau bahkan memukul.
Pada kondisi tersebut, orang tua perlu melakukan detoks gawai. Untuk melakukan detoks gawai, orang tua perlu mengambil akses anak terhadap gawai dan game. Detoks gawai dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk membentuk ulang perilaku mereka.
"Hak untuk bermain gawainya diambil, kecuali untuk belajar," tutur Ratih.
BACA JUGA: Apa Arti Peribahasa Air Susu Dibalas Air Tuba yang Disebut Pak Prabowo Subianto?
Ajak Anak ke Psikater
Tips terakhir adalah orang tua memerlukan bantuan tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater untuk menghadapi kecanduan game pada anak. Misalnya, ketika anak sampai mogok sekolah atau tidak mau bertanggung jawab atas hal-hal yang seharusnya dia lakukan hanya karena game.
"Jadi fungsi hidup kesehariannya sudah benar-benar berkurang, nah itu perlu datang ke expert untuk dibantu manajemen perilakunya," papar Ratih.
Untuk terapi, Ratih mencontohkan beberapa hal yang dapat dilakukan. Salah satunya, psikolog akan melatih kemampuan anak dalam menempatkan diri di situasi. Anak akan diajak untuk membingkai ulang perilaku yang sebenarnya merugikan mereka atau perilaku yang menguntungkan mereka.
"Sampai akhirnya dia memutuskan bahwa, oke ternyata boleh bermain game tapi yang penting harus tahu waktu," ucap Ratih.
BACA JUGA: Ujung Dunia Ada di Mana?
Saat kecanduan game, kemampuan anak dalam menentukan prioritas juga bisa terganggu. Mereka mungkin akan lebih memilih dan mengutamakan bermain game ketimbang belajar. Karena itu, psikolog juga akan membantu anak untuk mengasah kembali kemampuan mereka untuk menentukan prioritas melalui terapi.
.
Yuk ikuti informasi seputar berita-berita anak di Republika Kids. Ibu dan Bapak juga bisa perpartisipasi dengan mengirimkan dan kritik ke email kami: republikakids@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook Republika Kids.