30 Persen Area Komersial Bandara Internasional Yogyakarta Ditujukan untuk UMKM 

YIA memiliki area khusus UMKM dengan total luas sekitar 2.294 meter persegi.

Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Penumpang di terminal keberangkatan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO — Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) mempunyai area yang ditujukan untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Area tersebut dapat menampung ratusan pelaku UMKM dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng). 

Baca Juga


General Manager PT AP I YIA Ruly Artha mengeklaim 30 persen area komersial di YIA ditujukan untuk UMKM. Menurut dia, keberadaan UMKM diharapkan menjadi daya tarik bagi para pengguna jasa transportasi udara maupun wisatawan untuk berbelanja di area bandara. Dengan begitu, diharapkan juga dapat meningkatkan perekonomian para pelaku UMKM.

“Peruntukan 30 persen area komersial untuk UMKM ini juga sebagai wujud komitmen terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,” kata Ruly, Senin (22/1/2024).

Ruly menjelaskan, YIA memiliki area khusus UMKM dengan total luas 2.294 meter persegi. Area khusus UMKM itu terbagi menjadi dua, yakni Kawasan Tugu Malioboro, yang berada di gedung penghubung lantai mezanin, dan Galeri Pasar Kotagede, yang berada di ruang tunggu keberangkatan.

Menurut Ruly, Kawasan Tugu Malioboro luas areanya 889,2 meter persegi. Area UMKM itu didesain menyerupai kawasan Tugu dan Malioboro, Kota Yogyakarta, yang juga dilengkapi miniatur Tugu Yogyakarta (Tugu Pal Putih). Area tersebut dapat memfasilitasi sekitar 200 produk UMKM, yaitu produk kerajinan tangan, dekorasi rumah, pakaian, kuliner, serta suvenir.

Adapun Galeri Pasar Kotagede didesain seperti pasar tradisional di kawasan Kotagede, yang luasnya 1.395,08 meter persegi. Area galeri itu disebut dapat menampung sampai 500 produk UMKM. Galeri itu ditujukan untuk berbagai macam produk kerajinan tangan, pakaian, aksesori, serta kuliner. 

Dalam pengelolaan UMKM di area bandara itu, PT AP I bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY. “YIA hadir sebagai ikon DIY dengan merepresentasikan nilai dan simbol Yogyakarta, serta kekhasan infrastruktur YIA. Semoga area UMKM ini dapat menjadi daya tarik tersendiri, tidak hanya bagi penumpang, tapi seluruh masyarakat Yogyakarta, serta tentunya wisatawan domestik dan internasional,” ujar Ruly.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler