Indonesia Rawan Bencana Alam, Ini Ayat-Ayat Alquran tentang Bagaimana Sikapi Musibah

Alquran mendudukkan bencana sebagai bagian dari ujian.

Kyodo News via AP
Warga berjalan diantara reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa bumi di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang, Selasa (2/1/2024). Akibat gempa bumi kuat yang melanda Jepang mengakibatkan bangunan rumah, mobil, dan perahu rusak parah. Pejabat berwenang di Jepang memperingatkan masyarakat untuk sementara menjauhi rumah di beberapa daerah karena risiko gempa besar dan tsunami yang terus berlanjut.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bencana memang bisa diprediksi, sebagaimana tsunami yang baru saja terjadi di Jepang, tapi tak bisa diperkirakan kapan tepatnya datang bencana tersebut.  

Baca Juga


Bencana-bencana tersebut bukan untuk dilawan, melainkan untuk diambil hikmah dan pelajarannya. Sekalipun teknologi dan peradaban sudah maju pesatnya, tapi tak bisa menolak datangnya bencana.

Bumi ini memang sengaja diciptakan Allah SWT untuk manusia. Kemudian, Allah SWT hendak menguji setiap penghuni bumi dengan berbagai ujian dalam berbagai bentuk dan macamnya dengan maksud untuk mengetahui seberapa dalam keimanan dan ketakwaannya.

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ

“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (QS Huud [11] : 7). 

Cobaan dan ujian terhadap keimanan manusia itu sangat bermacam-macam bentuknya. Di balik ujian tersebut terselip pesan yang ingin disampaikan yakni supaya manusia sadar akan kemahakuasaan Allah SWT atas segenap isi di bumi ini. Dan segala penciptaan-Nya itu niscaya akan kembali kepada-Nya kelak. 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati; Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS al-Anbiyaa’, [21] : 35). 

Allah SWT mengatakan bahwa Dia menguji manusia baik melalui kejadian-kejadian yang baik maupun buruk.

Banyaknya orang yang menjadi korban bencana merupakan teka-teki ujian itu. Manusia harus selalu ingat bahwa Allah SWT adalah Hakim Yang Mahatahu dan diberi keputusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil. 

وَتَرَى الْمَلَائِكَةَ حَافِّينَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ ۖ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَقِيلَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 

“Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-mmlaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam". (QS az-Zumar, [39]: 75).

Manusia harus mampu mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian ini. Sesungguhnya, Allah SWT tidak menciptakan apa pun tanpa tujuan; setiap bencana merupakan peringatan bagi umat manusia, dengan maksud untuk menyelamatkan manusia dari pembangkangan mereka. 

Baca juga: Golongan yang Gemar Membaca Alquran, Tetapi Justru tidak Mendapat Syafaatnya

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman bahwa tak ada yang terjadi di muka bumi ini tanpa izin-Nya:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu.” (QS at-Taghaabun, [64] : 11).

Pelajaran lain yang harus diambil dari bencana alam adalah bahwa manusia yang menganggap dirinya memiliki kekuatan di atas muka bumi, menyadari bahwa ia sesungguhnya lemah dan benar-benar tidak memiliki kekuatan untuk mengatasi bencana yang terjadi dengan seketika atas kehendak Allah SWT. 

Manusia tak dapat menolong dirinya sendiri ataupun orang lain. Tentu saja Allahlah yang Mahakuasa. Ini dinyatakan dalam ayat berikut:

“Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahamenguasai atas segala sesuatu.” (QS al-An’aam, [6] : 17)  

10 kebiasaan siaga bencana - (Republika)
10 kebiasaan siaga bencana - (Republika)

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler