Longsor di Sukabumi: Rumah Warga Rusak Berat dan Akses Jalan Sempat Tertutup

Longsor dipicu hujan deras disertai angin kencang dalam beberapa hari di Sukabumi.

Republika/Putra M. Akbar
Rumah rusak akibat longsor (ilustrasi). BPBD Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menyebutkan sejumlah rumah rusak dan akses jalan tertutup akibat bencana tanah longsor.
Rep: Antara Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menyebutkan sejumlah rumah rusak dan akses jalan tertutup akibat bencana tanah longsor yang dipicu hujan deras disertai angin kencang pada Senin (22/1/2024). Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.

Baca Juga


"Tidak ada korban jiwa maupun luka pada kejadian bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan pada Senin ini, hanya ada warga yang mengungsi akibat rumahnya rusak berat dan tidak bisa dihuni kembali," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandar Fitria di Sukabumi, Senin (22/1/2024).

Data dari BPBD setempat menyebutkan, bencana tanah longsor terjadi di Kampung Nugraha, RT-09/08, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu. Bencana itu terjadi dipicu oleh hujan deras sehingga tembok penahan tanah (TPT) longsor mengakibatkan ruang gedung majelis taklim mengalami retak-retak. Kemudian longsor di ruas Jalan Bagbagan-Cibuntu di Kampung Tanjakan Dahu RT-011/012, Desa Cibuntu Kecamatan Simpenan.

Kejadian ini dipicu hujan deras disertai angin kencang yang turun dalam beberapa hari terakhir, sehingga membuat kontur tebing setinggi empat meter dengan lebar enam meter yang berada di pinggir jalan tersebut menjadi labil dan akhirnya longsor. Tanah yang longsor itu kemudian menutup akses jalan penghubung dan mengikis jalan selebar kurang lebih satu meter.

Dampak dari kejadian tersebut Jalan Bagbagan-Cibuntu sempat tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, namun saat ini sudah normal setelah petugas gabungan mengevakuasi material longsor yang menutup akses jalan. Kemudian longsor juga terjadi di Kampung Keboncau, RT- 002/013, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung merusak satu rumah warga. Meskipun tidak ada korban pada kejadian ini namun seluruh penghuni rumah mengungsi karena tempat tinggalnya tersebut tidak bisa lagi digunakan.

Terakhir kejadian serupa terjadi di Kampung Cipatuguran, RT- 05/06, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu. Akibat bencana tanah longsor ini satu rumah rusak berat dan seluruh penghuninya mengungsi. Agar tidak ambruk, petugas gabungan menopang rumah semi-permanen itu dengan menggunakan kayu dan alat seadanya.

Sandra mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada karena potensi terjadinya bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Sukabumi cukup tinggi, bahkan 47 kecamatan yang berada di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini seluruhnya masuk dalam daerah zona rawan longsor.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler