7 Fakta Seputar Kota Makkah yang Diabadikan Alquran dan Hadits
Makkah merupakan salah satu kota suci yang dimuliakan Allah SWT.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alquran mengabadikan sejumlah fakta seputar Kota Makkah. Fakta tersebut terekam dalam sejumlah ayat Alquran di berbagai suratnya.
Republika.co.id, menginventarisasi sejumlah fakta terkait Kota Makkah yang diabadikan dalam Alquran, yaitu sebagai berikut:
1. Kendati merupakan daerah yang gersang, kering, tandus, dan lahannya yang tak mampu ditanami, ternyata Kota Makkah justru terkenal sebagai kota yang paling aman dan penuh dengan rezeki. Inilah janji Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Alquran surat Quraisy ayat 1-4.
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
''Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin (ke Syam) dan musim panas (ke Yaman). Maka, hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik Rumah ini (Kabah). Yang telah memberi makanan pada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.''
2. Nabi Nabi Ibrahim AS berdoa secara khusus agar Kota Makkah dilindungi Allah SWT.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْههُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
''Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, 'Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian'. Allah berfirman: 'Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali'" (QS Al Baqarah [2]: 126).
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيممُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
''Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur'' (QS Ibrahim [14] : 37).
3. Peran Kota Makkah sebagai terminal perdagangan dan pusat perekonomian di wilayah jazirah Arab juga didukung oleh keberadaan sumur zamzam dan Kabah sebagai bait suci.
Di sinilah semua suku ...
Di sinilah semua suku berkumpul pada musim haji untuk beribadah dan melakukan transaksi perdagangan. Komoditas yang diperdagangkan di Makkah, antara lain, gandum, zaitun, anggur yang didatangkan dari Syam, emas, perak, batu mulia, kuningan, gading, kayu gaharu, rempah-rempah, kain sutera, kain katun, perabotan perak, dan tembaga yang diimpor dari India dan China. Dengan kata lain transit perdagangan terjadi di sekitar Baitullah itu.
4. Selain itu, Kota Makkah juga dikenal sebagai negeri yang aman. Di sana tidak boleh terjadi pertumpahan darah (perang), mencabut rumput, membunuh hewan, dan lain sebagainya.
5. Makkah disebut juga Tanah Haram karena di dalamnya terdapat tapal batas yang melingkari Makkah. Dengan pembatas ini, orang kafir tidak diperbolehkan memasuki kawasan Tanah Haram. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 28 yang turun pada tahun ke-6 Hijriyah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا ييَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِممْ هَٰذَا
''Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini.''
6. Makkah adalah kota suci yang dilindungi Allah SWT.
Dalam kitab Shahih Muslim pada bab Haji disebutkan bahwa Rasulullah bersabda pada saat penaklukan Kota Makkah:
إنَّ هذا البَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَومَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ، فَهو حَرَامٌ بحُرْمَةِ اللهِ إلى يَومِ القِيَامَةِ، وإنَّه لَمْ يَحِلَّ القِتَالُ فيه لأَحَدٍ قَبْلِي، وَلَمْ يَحِلَّ لي إلَّا سَاعَةً مِن نَهَارٍ، فَهو حَرَامٌ بحُرْمَةِ اللهِ إلى يَومِ القِيَامَةِ، لا يُعْضَدُ شَوْكُهُ، وَلَا يُنَفَّرُ صَيْدُهُ، وَلَا يَلْتَقِطُ إلَّا مَن عَرَّفَهَا، وَلَا يُخْتَلَى خَلَاهَا
''Sesungguhnya negeri ini telah Allah haramkan pada saat diciptakan langit dan bumi. Maka, dia haram dengan keharaman Allah hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya, tidak halal pembunuhan di dalamnya untuk siapapun sebelumku, dan tidak halal bagiku kecuali sesaat waktu siang, ia pun suci sebagaimana kesucian Allah hingga hari kiamat, tidak boleh dicabut durinya, tidak boleh diusir binatang buruannya, tidak boleh diambil barang temuannya kecuali dia bermaksud untuk mengumumkannya, dan tidak boleh dipotong rumputnya.''
7. Bahkan, ketika terjadi penyerbuan tentara Abrahah, Gubernur Yaman, Kota Makkah tak mengalami gangguan sedikit pun. Karena di kota ini terdapat rumah Allah (Bayt Allah), maka Dia pulalah yang menjaganya.