13 Fakta Seputar Kota Lokasi Pembakaran Nabi Ibrahim dan Penelitian Barat

Alquran mengabadikan pembakaran Nabi Ibrahim oleh Raja Namrud

republika
Ilustrasi Nabi Ibrahim. Alquran mengabadikan pembakaran Nabi Ibrahim oleh Raja Namrud
Red: Nashih Nashrullah

vREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kisah pembakaran Nabi Ibrahim diabadikan dalam Alquran. Keputusan untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan cara dibakar, dijatuhkan sangraja Babilonia, Namrudz (Nimrad) yang marah atas dakwah Nabi Ibrahim. 

Baca Juga


 

Sebagai akibat dari perbuatannya, Raja Namrudz memerintahkan Ibrahim harus dibakar. Perdebatan antara Ibrahim dan Raja Namrudz dapat dilihat pada surat Al-Baqarah [2]: 258:  

 

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

 

 “Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim dan Al-Ankabut [29]: 24: 

 

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا اقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنْجَاهُ اللَّهُ مِنَ النَّارِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

 

“Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: "Bunuhlah atau bakarlah dia", lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman.”   

 

Karena merasa kalah ketika berdebat dengan Ibrahim, Raja Namrudz lalu memerintahkan para pengawalnya untuk mengumpulkan kayu bakar dan memasukkan Ibrahim ke dalamnya. 

 

Dalam Alquran, diterangkan bahwa sebelum membakar Ibrahim, Raja Namrudz memerintahkan kaumnya untuk mendirikan sebuah bangunan yang tinggi untuk membakar Ibrahim. Tujuannya agar hal itu diketahui oleh seluruh rakyatnya.

 

قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَانًا فَأَلْقُوهُ فِي الْجَحِيمِ  ''Mereka berkata, ''Dirikanlah sebuah bangunan untuk (membakar) Ibrahim, lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.'' (QS Ash-Shaffat [37]: 97). 

 

Atas perintah Allah SWT, api yang sangat besar dan sedang membakar tubuh Ibrahim itu tak mampu membinasakannya. Sebaliknya, api itu menjadi dingin dan akhirnya menyelamatkan Ibrahim.

 

قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ “Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." (QS Al-Anbiya [21]: 69 dan Al-Ankabut [29]: 24). 

 

Lantas dimanakah lokasi pembakaran Nabi Ibrahim? Berikut ini sejumlah fakta terkait tempat pembakaran Nabi Ibrahim: 

 

1. Menurut beberapa ahli sejarah, peristiwa pembakaran terhadap Nabi Ibrahim alaihissalam itu terjadi di Kota Urfa atau Ur, di daerah Mesopotamia, yang sekarang masuk wilayah Turki. 

 

2. Urfa atau Ur atau Sanliurfa adalah kota kuno yang telah berusia ribuan tahun. Kota ini merupakan bekas ibu kota imperium-imperium besar Mesopotamia (Ar-Rafidayn atau negeri di antara dua Sungai Eufrat dan Tigris), misalnya Akkadia, Assyria, Babylonia, dan Selucia. 

 

3. Di kota tersebut, kini banyak terdapat peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya, seperti istana, kuil, zigurat, patung, artefak, hingga kampung halaman dan makam (tempat kelahiran) Nabi Ibrahim.

 

Beberapa benda sejarah Kota Urfa juga terdapat di beberapa museum besar dunia, misalnya Louvre (Paris), London, Berlin, Universitas Pennsylvania (USA), dan lain-lain.

4. Para ahli sejarah menemukan....

 

 

4. Para ahli sejarah menemukan sejumlah bukti sisa-sisa peninggalan Raja Namrudz. Di antaranya adalah dua buah tiang besar yang hingga kini berdiri kokoh di Kota Urfa. Mereka menyebut dua tiang besar itu sebagai tempat bertahtanya Raja Namrudz. Kolam yang ada di sekitar lokasi itu merupakan tempat pembakaran Ibrahim. Namun, sebagian ahli sejarah lainnya menyatakan, dua tiang besar itu menjadi tempat pembakaran Ibrahim.

5. Bila melihat bukti-bukti yang ada, keberadaan dua tiang besar itu menunjukkan kemegahan istana Raja Namrudz. Namrudz pula yang memerintahkan rakyatnya untuk mendirikan sebuah bangunan besar sebagai bentuk kesombongan dan keangkuhannya. Bangunan ini terkenal dengan nama Tower of Babel.

6. Lambert Dolphin dalam The Tower of Babel dan The Confusion of Languages berusaha mencari jawaban mengapa menara itu dibangun. Setelah ditelusuri, Dolphin berkesimpulan, menara itu dibangun sebagai bentuk kesombongan untuk mencari kepuasan dan kemegahan diri.

7. Kedua tiang besar yang diyakini sebagai peninggalan Namrudz itu, terletak di pinggir lembah diatas benteng di Kota Urfa. Kota Urfa sekarang ini, terletak di daerah yang sangat kering. Dan diperkirakan, pada zaman kuno dulu, lereng-lereng bukit yang tandus mengelilingi Kota Urfa.

8. Beberapa ahli sejarah, seperti Yakut (Mu'jam al-Buldan tentang Babilonia), menggambarkan negeri Babilon (Urfa) sebagai berikut. ''Ia berada di antara Tigris dan Eufrat yang disebut dengan As-Sawad."

Menurut beberapa sumber, pada abad ke 12 Sebelum Masehi (SM), saat diperintah oleh Seleukus I, seorang jenderal pada masa Alexander The Great, didirikan sejumlah fondasi di sekitar lereng bukit di Urfa, tempat kedua tiang besar itu berada.

9. Ada pula yang mengatakan, keberadaan dua tiang besar yang kini masih berdiri kokoh itu adalah bagian dari sebuah gereja milik Kristen, yaitu Edessa. Konon, kedua tiang besar itu sebagai simbol atas penyangga dari Romawi dan kekaisaran Parthia (Persia). 

10. Karena kondisi yang tandus itu pula, akhirnya dibangun sebuah irigasi agar lahan pertanian di kota ini menjadi subur. Pemerintah Turki saat ini juga mengembangkan kota ini sebagai pusat tujuan wisata karena keberadaannya dengan berbagai situs purbakala yang berkaitan dengan masa lalu, seperti kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrudz.

11. Sebagian lagi percaya, Ibrahim juga dilahirkan di kota ini. Sebagaimana disebutkan dalam berbagai buku mengenai kisah Ibrahim, ketika itu, Raja Namrudz bermimpi akan kehancuran kerajaannya yang diakibatkan oleh seorang anak laki-laki yang baru lahir. Ia pun memerintahkan seluruh pengawalnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir.

Berkenaan dengan itu, ibunda Ibrahim berusaha menyelamatkan anaknya dan membawanya ke sebuah gua. 

12. Penduduk sekitar Urfa meyakini bahwa gua tempat Ibrahim dilahirkan itu sampai saat ini masih ada dan berada di Kota Urfa. Untuk itu, mereka mendirikan sebuah tempat beribadah di sekitar lokasi itu.

 

13. Ketika Ibrahim selamat dari kobaran api, ia bersama dengan sebagian anggota keluarganya pergi meninggalkan Urfa dan mengembara hingga ke Mesir, Syam, Syria, Hebron, dan Palestina. Sepeninggal Ibrahim, Allah membinasakan kaum Urfa karena tidak beriman kepada Allah SWT.  

3 Situs Jejak Nabi Ibrahim AS - (republika)

sumber : Harian Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler