5 Fakta Seputar Bulan yang Disarikan dari Tafsir Al-Qamar 1-8
Surat Al-Qamar berbicara tentang ayat-ayat kauniyah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keberadaan bulan dalam sistem tata surya sangatlah penting bagi bumi. Bahkan pengaruh bulan sangat berdampak langsung bagi kehidupan manusia.
Alquran menjabarkan mengenai bulan melalui Surat al-Qamar ayat 1-8. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam pengajian tafsir pada taklim bakda subuh oleh KH Didin Hafidhuddin yang disebarluaskan di grup WhatsApp Indef yang berisikan para ekonom dan jurnalis, dikutip Republika.co.id, Ahad (28/1/2024) . Surat al-Qamar ayat 1-8 tersebut sebagai berikut:
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنَ الْأَنْبَاءِ مَا فِيهِ مُزْدَجَرٌ حِكْمَةٌ بَالِغَةٌ فَمَا تُغْنِ النُّذُرُ فَتَوَلَّ عَنْهُمْ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ إِلَىٰ شَيْءٍ نُكُرٍ خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِ يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَٰذَا يَوْمٌ عَسِرٌ
“Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." Dan mereka mendustakan (Muhammad) dan mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya. Dan sungguh, telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat ancaman (terhadap kekafiran), (itulah) suatu hikmah yang sempurna, tetapi peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka), maka berpalinglah engkau (Muhammad) dari mereka pada hari (ketika) penyeru (malaikat) mengajak (mereka) kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. dengan patuh mereka segera datang kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, "Ini adalah hari yang sulit."
Kiai Didin menjelaskan bahwa Surat al-Qamar termasuk kelompok Surat Makkiyah, yang diturunkan di Makkah, umumnya dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran tauhid.
Kesadaran keimanan bagi kita kaum Muslimin, bahwa semua yang disampaikan Allah SWT melalui para Rasul, adalah kebenaran absolut, termasuk tentang Hari Kiamat.
Tidak ada kebahagiaan yang lebih hakiki, kecuali dengan berislam. Al-Qamar artinya adalah bulan, karena dengan adanya bulan menjadi tanda-tanda kehidupan. Paling tidak terdapat lima hal yang berkaitan dengan bulan.
Bulan adalah planet yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, paling melekat di dalam kehidupan. Jika bulan mendekati kiamat, maka akan hancur kehidupan, sebagaimana dijelaskan dalam Surat al-Qamar.
Pertama...
Pertama, bulan adalah cahaya penerang. Apabila bulan masih bersinar, maka masih akan terjadi kehidupan. Perhatikan Surat Yunus ayat 5-6.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui”.
Jadi, dalam konteks ini, keberadaan bulan adalah nikmat yang luar biasa bagi kehidupan. Rasulullah SAW bersabda dalam hadist, “Ash-shabru diya-un." Yang artinya, "Sabar adalah sumber cahaya yang sebenarnya" sehingga sabar berasal dari hati yang bersih, dari hati yang bercahaya.
Kedua, bulan dan matahari adalah sarana membangun keilmuan, terutama natural science. Misalnya ilmu astronomi.
Bagi orang Islam, ilmu pengetahuan itu bertujuan untuk menguatkan tauhid, karena ilmu itu bersumber dari Allah SWT. Perhatikan Surat Al Anbiya 31-33:
وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًاوَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
“Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia (tidak) guncang bersama mereka, dan Kami jadikan (pula) di sana jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain). Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Islami sains untuk melahirkan kesadaran ketauhidan, Setidaknya dari ilmu kealaman. Jika ilmu pengetahuan tidak melahirkan tambahan keimanan, maka akan melahirkan kesombongan dan ketakabburan, yang menuju pada kehancuran.
Ketiga, bulan dan matahari adalah makhluk Allah SWT yang bergerak pada garis edaranya dan berada dalam penguasaana atau kendali Allah SWT. Perhatikan Surat Yasin 36-40.
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ وَآيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُونَ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. Semua yang ada di Langit dan bumi berada dalam kendali Allah SWT."
Keempat...
Keempat, bulan, matahari, siang dan malam adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Betapa luasnya penciptaan alam semesta ini, tapi kita dilarang menyembah alam. Perhatikan Surat Fushilat 37-38:
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُلَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَفَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ
“Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, mata-hari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya pada malam dan siang hari, sedang mereka tidak pernah jemu."
Sehingga umat Islam tidak boleh menyembah langit dan bumi, tapi menyembah Pencipta langit dan bumi. Semakin kuat ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, maka semakin kuat tingkat keimanannya.
Kelima, bulan menjadi tanda-tanda Hari Kiamat, seperti pada ayat yang kita bacakan tadi. Rasulullah SAW memperoleh mukjizat, baik yang berupa fisik, maupun yang berupa spiritual. Ayat-ayat Alquran ada yang bersifat ayat tanziliyah dan ayat kauniyah.
Baca juga: Ingin Segala Urusan Dipermudah Allah SWT? Baca Doa dari Alquran Berikut Ini
Misal, dalam ayat yang dibaca tadi, bulan terbelah menjadi dua bagian: Satu menghadap ke barat, dan satunya ke timur. Ini salah satu bentuk mukjizat dari Rasulullah SAW.
Mukizat bersifat fisik material. Umumnya, ktia tidak mengetahui tentang mukjizat fisik tersebut, kecuali ada penjelasan dalam Alquran. Mukjizat Rasulullah yang bersifat spiritual tentu sangat banyak, termasuk berupa Alquran yang kita imani.