Kisah Pencuri yang Sholat dan Puasa Saat Masuk Rumah Malik bin Dinar
Malik bin Dinar yang merespons pencuri tidak dengan perasaan marah dan benci.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dikisahkan, suatu ketika ada seorang pencuri yang menyusup ke rumah seorang ulama yang terkenal dengan kezuhudannya, Malik bin Dinar. Akan tetapi, si pencuri tidak mendapatkan apa-apa untuk dicuri di rumah Malik bin Dinar.
Si pencuri malah menyaksikan Malik bin Dinar sedang melaksanakan sholat. Malik bin Dinar mempersingkat sholatnya, kemudian ia melihat si pencuri itu sambil mengucapkan salam.
Kemudian Malik bin Dinar berkata, "Wahai saudaraku, semoga Allah menerima tobatmu. Kamu telah masuk ke rumahku, namun kamu tidak mendapatkan apa yang ingin kamu ambil. Aku tidak akan membiarkanmu keluar tanpa manfaat."
Kemudian Malik bin Dinar membawa bejana berisi air sambil berkata, "Berwudhulah dan sholatlah dua rakaat. Sesungguhnya kamu akan keluar dengan membawa kebaikan yang ingin kamu cari."
Pencuri itu berkata, "Ya, terima kasih." Pencuri itu pun berwudhu dan melaksanakan sholat dua rakaat.
Kemudian si pencuri berkata, "Wahai Malik, apakah boleh jika aku menambah dua rakaat lagi?" Malik bin Dinar menjawab, "Tambahlah sesuai kemampuanmu." Pencuri itu terus melaksanakan sholat hingga Shubuh.
Kemudian, Malik bin Dinar berkata kepada si pencuri, "Pergilah dalam keadaan baik." Pencuri itu berkata, "Wahai Tuanku, aku mesti menetap di tempatmu hari ini, karena aku telah berniat melaksanakan puasa." Malik bin Dinar berkata, “Menetaplah sesuai kemauanmu."
Pencuri itu menetap selama...
Dilansir dari buku Sa'atan Sa'atan (Semua Ada Saatnya) yang ditulis Syekh Mahmud Al-Mishri diterjemahkan Ustadz Abdul Somad terbitan Pustaka Al-Kautsar, pencuri itu menetap selama beberapa hari lamanya di rumah Malik bin Dinar. Ia melaksanakan puasa dan sholat malam.
Ketika si pencuri akan pergi, ia berkata, “Wahai Malik, aku telah berniat untuk bertobat." Malik bin Dinar berkata, "Semua itu di tangan Allah."
Pencuri itu bertobat dengan tobat yang sebenarnya. Kemudian ia pergi dari tempat Malik bin Dinar.
Lalu mantan pencuri yang sudah bertobat itu bertemu dengan salah seorang pencuri lain yang berkata kepadanya, "Aku sangka kamu telah mendapatkan harta simpanan?"
Mantan pencuri itu berkata, "Wahai saudaraku, aku masuk ke rumah Malik bin Dinar, aku datang untuk mencuri hartanya, akan tetapi dialah yang telah mencuri hartaku, aku telah bertobat kepada Allah. Sekarang aku menjadi penjaga pintu dan aku akan tetap seperti ini hingga aku mendapatkan seperti apa yang telah diperoleh orang-orang terkasih."
Demikian kisah Malik bin Dinar yang merespons pencuri tidak dengan perasaan marah dan benci. Dalam kisah tersebut, Malik bin Dinar malah mengungkapkan kelembutan hati dan kasih sayangnya terhadap si pencuri. Malik bin Dinar mengajak si pencuri bertobat dan sholat dengan cara yang baik karena tobat jauh lebih berharga dari sesuatu yang ingin dicuri oleh si pencuri dari rumah Malik bin Dinar.