Orang Tua di Korea Khawatir Lihat Blackpink-Le Sserafim Tampil dengan Underwear Fashion

Underwear fashion trend mulai mengusik sebagian warganet.

Victoria Jones/Pool Photo via AP
Personel girl group Blackpink. Gaya busana minim artis K-pop dikhawatirkan beri pengaruh buruk pada remaja putri.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tua terus menunjukkan kekhawatirannya atas tren underwear fashion yang sedang berlangsung di kalangan idola K-pop. Tren tersebut membuat personel grup K-pop tampil seolah tanpa celana (pantsless look).

Dilansir Allkpop, Rabu (31/1/2024), tren fashion baru yang ditandai dengan celana pendek berbentuk segitiga menyerupai pakaian dalam atau bahkan tanpa celana sama sekali itu dikenal dengan sebutan pantsless look atau no pants look. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua yang tak ingin remaja putrinya meniru gaya berpakaian seperti itu.

Tren ini telah mendapatkan momentumnya ketika grup idola populer seperti Le Sserafim, Blackpink, Sistar, dan banyak lagi mengusung tema underwear fashion di berbagai kesempatan. Orang dalam di industri mode melaporkan bahwa penampilan tanpa celana sedang meningkat, terbukti dalam penampilan terkini Huh Yunjin dari Le Sserafim saat tampil dalam teaser untuk mini album terbaru mereka, Easy.

Dalam video tersebut, Huh Yunjin tampak berjalan melalui Pusat Perbelanjaan Jongno Nakwon di Seoul, Korea Selatan pada malam hari hanya dengan mengenakan bralette dan hot pants abu-abu yang mirip celana dalam, dengan jaket panjang ber-padding warna merah muda.

Grup unit Sistar, Sistar19, juga tampil serupa saatcomeback pada 16 Januari. Mereka cuma mengenakan atasan bralette putih, celana dalam, dan sepatu bot.

Baca Juga


Sementara itu, grup (G)I-DLE juga menyambut tren ini dengan mengungkap foto konsep yang menampilkan atasan bikini berwarna perak berkilauan dan bawahan putih pendek dengan latar belakang bersalju. Dalam video teaser untuk lagu utama "Super Lady" yang dirilis pada 26 Januari, mereka terlihat tanpa celana.

Tren berpakaian minim juga mendapat reaksi positif dari sebagian warganet. Ada yang menganggap "itu rasanya membebaskan" dan "sungguh mengesankan bisa tidak terpengaruh oleh prasangka dan penilaian".

Di lain sisi, sebagian warganet yang menyuarakan kekhawatirannya menganggap "tidak pantas tampil dengan pakaian dalam", "saya khawatir remaja akan mengikutinya", dan "sepertinya tren yang dipaksakan" untuk menggambarkan ketidaknyamanan dan persepsi-persepsi negatif yang terkait dengan gaya berpakaian sangat minim tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler