Masih Bergulat dengan Stiff Person Syndrome, Celine Dion Akui Kangen Bernyanyi
Celine Dion terdiagnosis stiff person syndrome pada Desember 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diva asal Kanada, Celine Dion, terdiagnosis dengan stiff person syndrome sejak Desember 2022. Kondisi ini membuat Dion harus rehat dari hal yang paling dia sukai, yaitu bernyanyi di hadapan para penggemar.
Pergelutan Dion dengan stiff person syndrome akan dituangkan dalam sebuah film dokumenter terbaru dari Amazon MGM Studios, I Am: Celine Dion. Dokumenter ini akan memperlihatkan besarnya perjuangan Dion untuk bisa terus bernyanyi di hadapan para penggemar meski terhalang oleh penyakitnya.
"(Dokumenter ini adalah) surat cinta yang emosional, penuh semangat, dan puitis mengenai musik, yang mengabadikan lebih dari satu tahun proses syuting saat sang penyanyi legendaris ini menyusuri perjalanannya untuk menjalani kehidupan yang terbuka dan autentik di tengah (diagnosis) penyakit," ungkap siaran pers mengenai dokumenter ini, seperti dilansir Fox News pada Kamis (1/2/2024).
Dion tampaknya sudah menghadapi sejumlah kesulitan sebelum resmi terdiagnosis dengan stiff person syndrome pada Desember 2022. Pada 2021, misalnya, Dion terpaksa harus menunda pertunjukkan musiknya di Las Vegas, AS agar bisa berfokus pada kesehatannya.
"(Saya) belajar untuk hidup dengan penyakitnya dan mengelolanya, tapi tak membiarkan (penyakit itu) mendefinisikan diri saya," kata Dion kala itu.
Sejak diagnosis stiff person syndrome ditegakkan, Dion memutuskan untuk membatalkan semua rencana tur konser dunianya. Tur konser ini seharusnya diselenggarakan pada 2023 dan 2024.
Kala itu, Dion juga sempat mengunggah sebuah video di Instagram pribadinya. Dion mengungkapkan bahwa stiff person syndrome yang dia alami merupakan kondisi langka.
"Sekarang akhirnya kami mengetahui apa yang selama ini membuat saya mengalami spasme," kata Dion yang terkenal dengan lagu "Because You Loved Me".
Dion menyatakan bahwa spasme yang dipicu oleh stiff person syndrome ini mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan sehari-harinya. Bahkan, Dion terkadang kesulitan untuk sekedar berjalan kaki.
"(Kondisi ini juga) membuat saya tidak bisa menggunakan pita suara saya untuk bernyanyi seperti biasanya," ujar pelantun "My Heart Will Go On" itu.
Belum lama ini, Dion juga sempat berbicara secara terbuka mengenai kondisinya. Menurut Dion, dua tahun terakhir yang dia lalui merupakan tahun-tahun yang penuh dengan tantangan.
"Di saat perjalanan untuk kembali meneruskan karier bernyanyi saya berlanjut, saya menyadari betapa saya merindukannya, untuk bisa melihat penggemar-penggemar saya," tutur Dion.
Menurut Cleveland Clinic, stiff person syndrome adalah penyakit autoimun langka yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yaitu otak dan saraf tulang belakang. Orang-orang dengan kondisi ini awalnya akan sering mengalami kekakuan pada otot di batang tubuh mereka.
"Seiring waktu, kekakuan ini akan berkembang ke kaki dan otot-otot lain di tubuh," jelas Cleveland Clinic.