Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Pemerintah Lepas dari Kepentingan Politik  

Bulog bantah Bantuan Pangan bagian dari siasat Pemilu 2024

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024). Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
Rep: Intan Pratiwi Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perum Bulog menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan Bulog bebas dari kepetingan apapun.

Baca Juga


Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi, saat mendampingi Presiden Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden mengecek ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog Meger Klaten kemarin (31/1/2024) dan di Gudang Bulog Telukan Sukoharjo hari ini (1/2/2024) sekaligus menyerahkan langsung Bantuan Pangan ini kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hadir.

“Kami mengamati bahwa Bantuan Pangan yang sedang disalurkan ini seringkali dikaitkan dengan agenda politik tertentu, salah satunya adalah pemilihan umum yang saat ini sudah di depan mata. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Bulog dan kami tetap konsisten melaksanakan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan sesuai ketentuan sehingga tujuan mulia program ini dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dapat berjalan dengan baik dan juga sebagai alternatif pemerintah untuk mengurangi tekanan gejolak harga sebagai dampak dari bencana Elnino yang melanda seluruh dunia,” kata Bayu.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa pelaksanaan Bantuan Pangan yang disalurkan ke 22 juta KPM ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan dan agenda apapun. 

Dirinya menekankan bahwa pelaksanan Bantuan Pangan yang telah berjalan dari tahun lalu ini akan terus dilaksanakan dengan dasar kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Pelaksanaan Bantuan Pangan yang ditugaskan oleh Presiden ke kami dan Bulog ini akan dilakukan sampai dengan bulan Juni nanti. Jadi pelaksanaannya bukan karena Januari, Februari dan Maret ini misalnya dikatakan karena menjelang pemilu. Tidak, tidak begitu. Bahkan Bantuan Pangan ini dari tahun lalu pun sudah dilaksanakan, dan ini akan terus dikerjakan mengingat saudara-saudara kita yang sebanyak 22 juta KPM ini sangat membutuhkan.” terangnya. 

Presiden Jokowi secara terbuka juga menyampaikan bahwa program yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti Bantuan Pangan ini merupakan prioritas pemerintah saat ini. 

Dirinya menekankan bahwa penyaluran beras Bantuan Pangan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengingat saat ini dunia sedang dilanda krisis pangan. 

Oleh sebab itu, pemerintah melalui Bulog memberikan bantuan kepada masyarakat dengan menyalurkan beras berkualitas baik ke 22 juta KPM yang ada di seluruh Indonesia.

“Saat ini semua negara tengah dilanda musim kemarau yang panjang, dan ini membuat negara-negara tersebut menahan berasanya untuk keperluan negaranya sendiri. Karena supply-nya terbatas, hal ini yang membuat harga beras menjadi naik. Oleh sebab itu Bantuan Pangan ini disalurkan untuk melindungi masyarakat dari krisis pangan tadi. Dan kita sudah anggarkan untuk dilaksanakan sampai dengan bulan Juni nanti. Jika anggarannya memungkinkan dan masih ada ruang untuk menyalurkan, maka akan dilanjutkan lagi di bulan-bulan seterusnya,” jelas Presiden. 

Sementara itu Yantini (63 tahun) KPM di Kabupaten Sukoharjo yang hadir saat penyerahan bantuan mengucapkan syukur dan sangat senang sekali dengan program Bantuan Pangan Beras yang baru saja diterimanya.

“Bantuan ini sangat saya syukuri sekali. Kebetulan suami saya saat ini kerjaannya sedang sepi. Jadi, beras ini sangat berarti sekali buat kami sekeluarga. Harapan saya, semoga beras Bantuan Pangan ini bisa terus ada karena meringankan sekali beban pengeluaran kami,” ujar Yantini.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler