World Hijab Day: Bagaimana Kalau Kehilangan Pekerjaan karena Berhijab?
World HIjab Day 2024 mengusung tema Veiled in Strength.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen hari hijab sedunia atau World Hijab Day (WHD) diperingati pada 1 Februari setiap tahunnya. Namun, berbagai kegiatan bernuansa perayaan tersebut kerap berlanjut hingga beberapa pekan ke depan. Menurut halal lifestyle enthusiast Dian Widayanti, hari hijab sedunia menjadi momen pengingat dan kekuatan bagi para Muslimah di seluruh dunia.
"Harapannya, dengan berhijab, menjadi kekuatan para Muslimah. Bahwa kita bangga menjadi Muslim dan bisa berkarya. Dalam hidup, bangga telah patuh kepada Sang Pencipta kita, Allah SWT," kata Dian kepada Republika.co.id, Kamis (1/2/2024).
Dian merujuk pada ketentuan berhijab yang datang langsung dari Allah SWT, sehingga berhijab merupakan salah satu bentuk ketaatan. Sejalan dengan tema WHD 2024 "Veiled in Strength", dia mengatakan, Muslimah tidak perlu takut akan kehilangan pekerjaan atau berbagai kesempatan ketika memutuskan berhijab.
Nyatanya, menurut Dian, Muslimah berhijab tetap bisa berkarya sesuai bidang dan kemampuan. Apabila dengan berhijab seseorang terhindar dari pekerjaan tertentu, Dian mengatakan itu adalah "karpet merah" yang diberikan Allah bahwa pekerjaan tertentu itu tidaklah baik untuk kita.
Menurut Dian, seiring berkembangnya zaman, diskriminasi terhadap perempuan berhijab berangsur hilang. Banyak orang semakin sadar bahwa berhijab adalah kewajiban dan kebutuhan bagi Muslimah. Di samping itu, semakin banyak perempuan berhijab yang berkarya dan membuktikan bahwa hijab bukan penghalang bagi apa pun.
Dian yang pernah tinggal di luar negeri dan bertandang ke beberapa negara seperti Swiss, Paris, Italia, Jerman, dan lainnya itu juga mengaku tidak pernah mendapat diskriminasi. Begitu pula beberapa kawan Dian yang merupakan Muslimah berhijab.
Pengusaha Muslimah itu memaknai hijab sebagai pelindung dan hak istimewa dari Allah SWT. Meyakini berhijab merupakan kewajiban, Dian sempat menyesal karena baru menutup aurat dengan sempurna pada 2015, yakni saat dirinya berusia 22 tahun.
Kini, Dian menyadari bahwa hijab banyak memiliki manfaat untuk Muslimah, mulai dari melindungi perempuan, menjauhkan dari fitnah, dan menjadi identitas. Berhijab juga bisa menjadi cara seorang Muslimah berdakwah. Misalnya, saat Dian bertandang ke sejumlah negara dengan mengenakan hijab.
"Ketika aku jalan, aku bangga karena orang-orang lihatnya aku adalah Muslim, di mana itu adalah salah satu cara kita berdakwah, kita memperkenalkan agama Islam kepada orang-orang lain," tutur Dian.