Tanggapi Serangan AS, Cina Desak Kepatuhan pada Hukum Internasional
Situasi di Timur Tengah saat ini sangat kompleks dan sensitif.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL --Cina pada Senin (5/2/2024) mengatakan mereka menentang tindakan apa pun yang melanggar Piagam PBB dan kedaulatan negara lain menyusul serangan AS di Suriah dan Irak. Beijing "menentang segala tindakan yang melanggar Piagam PBB dan melanggar kedaulatan teritorial dan keamanan negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin kepada wartawan.
Wang mengomentari serangan udara AS pada Jumat (2/2/2024) terhadap Pasukan elite Quds dari Korps Garda Revolusi Islam Iran dan milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah setelah serangan bunuh diri pesawat tanpa awak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania. Beberapa warga sipil dan tentara rezim tewas di Suriah, sementara lainnya mengalami luka-luka.
Pemerintah Irak mengatakan sedikitnya 16 orang tewas dan 25 luka-luka dalam serangan AS. Mereka juga menyatakan tiga hari masa berkabung nasional. "Situasi di Timur Tengah saat ini sangat kompleks dan sensitif," kata Wang.
"Cina mendesak semua pihak yang terlibat untuk mematuhi hukum internasional, tetap tenang dan menahan diri serta menghindari eskalasi lebih lanjut atau bahkan hilangnya kendali atas ketegangan yang terjadi di kawasan," lanjutnya.