Tanggapi Serangan AS, Cina Desak Kepatuhan pada Hukum Internasional

Situasi di Timur Tengah saat ini sangat kompleks dan sensitif.

AP Photo/Liu Zheng
Dalam gambar yang diambil dari video ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin memberi isyarat saat jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri di Beijing, Selasa (14/3/2023). Amerika Serikat, Australia, dan Inggris sedang melakukan perjalanan lebih jauh ke bawah jalur yang salah dan berbahaya untuk kepentingan geopolitik mereka sendiri, kata Kementerian Luar Negeri China Selasa, menanggapi kesepakatan di mana Australia akan membeli kapal selam serang bertenaga nuklir dari A.S. untuk memodernisasi armadanya.
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL --Cina pada Senin (5/2/2024) mengatakan mereka menentang tindakan apa pun yang melanggar Piagam PBB dan kedaulatan negara lain menyusul serangan AS di Suriah dan Irak. Beijing "menentang segala tindakan yang melanggar Piagam PBB dan melanggar kedaulatan teritorial dan keamanan negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin kepada wartawan.

Baca Juga


Wang mengomentari serangan udara AS pada Jumat (2/2/2024) terhadap Pasukan elite Quds dari Korps Garda Revolusi Islam Iran dan milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah setelah serangan bunuh diri pesawat tanpa awak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania. Beberapa warga sipil dan tentara rezim tewas di Suriah, sementara lainnya mengalami luka-luka.

Pemerintah Irak mengatakan sedikitnya 16 orang tewas dan 25 luka-luka dalam serangan AS. Mereka juga menyatakan tiga hari masa berkabung nasional. "Situasi di Timur Tengah saat ini sangat kompleks dan sensitif," kata Wang.

"Cina mendesak semua pihak yang terlibat untuk mematuhi hukum internasional, tetap tenang dan menahan diri serta menghindari eskalasi lebih lanjut atau bahkan hilangnya kendali atas ketegangan yang terjadi di kawasan," lanjutnya.

sumber : antara, anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler