Terbongkar, Nelayan yang Mengadu ke Anies dalam Kampanye di Parepare Ternyata Caleg PKS
Sambil menangis, Sappe tak butuh makan dan susu gratis, tapi butuh kesetaraan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jagat media sosial, khususnya Tiktok, dihebohkan dengan seorang warga yang mengadu ke capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan. Hal itu terjadi kala Anies menggelar kampanye di Lapangan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2/2024). Anies berkampanye hadir bersama Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh.
Dalam video yang viral, warga yang mengaku nelayan itu memeluk Anies. Dia menyampaikan keluhannya bahwa masyarakat nelayan selama ini susah mendapatkan bahan bakar. Aksi warga bernama Sappe itu pun dikulik warganet hingga akhirnya identitas aslinya terbongkar.
Dia bukan nelayan, melainkan caleg PKS Kota Pare-Pare. Ketika mengadu ke Anies, dia terlihat menangis dan menahan kesedihan akibat nelayan kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) untuk melaut.
"Di mana-mana kami sulit mendapatkan, Pak, begitu juga saudara-saudara kami para petani sudah sulit. Oleh karena itu, Pak, kami tak butuh makan gratis, kami tak butuh susu gratis, Pak," kata warga yang belakangan diketahui merupakan caleg DPRD Kota Parepare, Sappe kepada Anies dikutip Republika.co.id di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Sappe berpesan kepada Anies lebih baik anak-anak diberi pelayanan kesehatan yang layak daripada makan siang dan susu gratis. Adapun makan siang dan susu gratis adalah program unggulan capres Prabowo Subianto.
"Saya titipkan harapan ini kepada Bapak, agar 2024 ada perubahan. Saya mewakili masyarakat nelayan, petani, dan buruh izinkan memeluk bapak mewakili mereka merasakan perubahan, terima kasih Pak, harapan kami besar untuk Bapak," ucap Sappe yang videonya viral.
Adapun Anies dalam orasi politiknya menyoroti wilayah melaut nelayan yang sempit. Sehingga, hal itu berpengaruh terhadap pendapatan mereka sehari-hari.
"Banyak sekali nelayan yang mengeluh. Mereka nelayan kecil yang ingin melaut jauh, tapi mereka dipangkas oleh aturan hanya boleh melaut sejauh 12 mil dari tepi pantai," kata Anies dalam siaran pers di Jakarta.
Anies menjelaskan, dengan semakin sempitnya ruang lingkup melaut para nelayan, membuat kesejahteraan mereka tidak meningkat dan timpang dengan pelaku usaha perikanan yang sudah mapan. Selain itu, kata Anies, juga bahan bakar solar yang sulit dijangkau semakin memperparah kondisi nelayan untuk melaut dam mencari nafkah.
"Sudah tidak bisa melaut jauh, solarnya juga sulit, apa yang mereka bisa rasakan kemajuannya? Insya Allah, perubahan akan terjadi pada nelayan kita," kata gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Kampanye Anies disambut antusias...
Sementara itu, kampanye Anies di tempat tersebut tampak disambut antusias masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan, saat melakukan orasi politik, tiba-tiba seorang nelayan naik ke panggung dan langsung mengungkapkan keluhan dan harapannya kepada Anies.
"Kami tidak butuh makan gratis, susu gratis, yang kami butuhkan kesetaraan," kata Sappe yang merupakan perwakilan dari nelayan Pantai Pasir Putih Lumpue.
Sappe berharap masyarakat bisa diberi kelonggaran dalam mencari nafkah, terutama urusan izin berlayar hingga pajak melaut, serta harapan agar mendapat layanan kesehatan yang layak dan pendidikan yang baik untuk anak-anak.